Tuah Kisah Sejarah Keris Sengkelat Luk 13 Untuk Kesaktian
Keris Sengkelat yakni Keris pusaka luk 13 yang dibuat pada jaman Majapahit, yakni pada masa pemerintahan Prabu Kertabumi (Brawijaya-V) oleh seorang Mpu kerajaan yang amat familiar, yakni Pangeran Sedayu/Mpu Supo Mandrangi.
Bentuknya seperti pisau, ada pula yang seperti pedang, sesekali mempunyai mata yang berliku-kelok dan ada pula yang tak berliku. Iya, senjata ini bernama keris. Keris merupakan salah satu barang yang menjadi komponen kebudayaan Indonesia, malah menjadi salah satu warisan adat istiadat dunia.
Dalam dunia perkerisan kita mengenal salah dapur keris luk 13 yang diketahui dgn dapur sengkelat.
Dan ada sebagian dapur keris sengkelat dgn nama yang berbeda.
Keris sudah diketahui masyarakat Indonesia semenjak jauh sebelum zaman kerajaan Hindu Budha ada. Saking tuanya eksistensi keris, di Indonesia ada keris yang menjadi legendaris hingga kini
Tapi ada sejarah mengenai awal terciptanya keris sengkelat yang berkaitan dgn tumbuhnya pengorbanan islam di tanah jawa dimasa lalu serta kerajaan islam di jawatengah.
Pada suatu hari Kanjeng Susuhunan ing Ampel Dento (سيد أحمد رمحة الله) memanggil salah satu murid beliau dan sekalian salahsatu pejabat majapahit yang bernama Empu Supo Mandrangi.
Kanjeng Sunan Ampel dawuh “ngger putraningsun Supo, ingsun dawuh marang Jeneng Siro
sarehne Siro iku salah sakwijining empu kang linuwih… ingsun kagungan cis gagang cemeti warisan soko Kanjeng Eyang Nabi Agung Muhammad… Mulo ingsun dawuh marang Jeneng Siro supoyo wesi iki gewenono pedang” Empu Supo menjawab “sendiko Dawuh Kanjeng Sunan” dan setelah itu Empu Supo pulang kembali ke Mojopahit.
Sesampainya di tempat Empu Supo langsung mempersiapkan diri mengemban dawuh Sang Guru dgn seksama beliau meneliti cis yang diterima dr Sunan Ampel..
Dalam benak Empu Supo berfikir sangat menyayangkan jk bahan yang sebagus itu hanya di buat keris. sedang di zaman itu adat istiadat keris sedang berkembang di kerajaan
Karenanya tanpa berfikir panjang Empu Supo langsung membikin pusaka dari cis tersebut dan dengzn keterampilan beliau tercipta lah Sebilah keris luk 13 dgn pamor yang mengesankan.
Tidak berapa lama kemudian Empu Supo langsung menghadap ke Ampel
Sesampainya di Ampel dan memperlihatkan pusaka tsb.. betapa kagetnya Sunan Ampel memandang yang di bawa Empu Supo Sebilah keris bukan pedang layak yang diperintahkan.
Sesampainya di pendopo Agung Kedhaton Mojopahit Sang Prabu sedang duduk di singgasana dihadap para punggawa… Empu Supo langsung menyembah dan Matur jk diutus Sunan Ampel untuk menghaturkan pusaka.
Betapa kaget dan takjub Sang Prabu memandang pusaka buatan Empu Supo pemberian Sunan Ampel tsb…
Lalu beliau bersabda “Supo.
Pusaka disimpan di jajaran pusaka utama mojopahit dan cukup berakibat pd lingkungan kerajaan.
Terdengar lah berita tntg pusaka tsb ke alat pendengar adipati Blambangan dan sang adipati mengharapkan pusaka tsb krn ada riwayat pusaka tsb bs menjadi kan pemilik nya berwibawa dan menjadi raja.
Dikala ditanya besi itu berasal dari mana, karenanya dijawablah bahwa besi itu milik Kanjeng Nabi Muhammad SAW, dan kemudian besi cis tersebut dikasih kepada Mpu Supo untuk diciptakan menjadi sebilah pedang Arab.
Tapi Mpu Supo merasa sayang bila besi sebagus itu cuma diciptakan pedang yang tidak mempunyai nilai artistik. Maka hasilnya besi cis tersebut diciptakan menjadi sebilah Keris pusaka luk tiga belas yang sangat cantik.
Kemudian oleh Sunan Ampel disarankan supaya Keris tersebut diserahkan kepada Prabu Brawijaya-V.
Dan dikala Prabu Brawijaya-V menerima Keris tersebut, sang Prabu menjadi sangat kagum akan keindahan keris tersebut dan hasilnya memberikan nama Sengkelat pada Keris pusaka tersebut karena Mpu Supo membawa Keris tersebut kepada Sang Prabu dengan cara disengkelat dipinggang.
Lalu sang adipati memerintahkan seorang maling yang mempunyai ilmu panglimunan.
Dan singkat cerita pencuri tsb berhasil mengambil pusaka tsb.
Dan gempar lah kerajaan majapahit dgn hilang nya pusaka tsb.
Lalu sang Prabu memerintahkan Empu Supo untuk langsung mencari pusaka yang hilang tsb..
Perjalanan empu Supo dlm mencari pusaka tsb hingga ke makasar Palembang dan tempat lain.. tetapi tdk ada pedoman eksistensi pusaka tsb.. hingga di suatu hari berangkat lah empu Supo ke Blambangan dgn menyamar sebagai pande besi dgn nama ki nambang… para warga Blambangan byk yang minta untuk di buatkan bermacam alat pertanian… dan buatan ki nambang sangatlah bagus… hingga suatu dikala berita tsb terdengar oleh Patih Blambangan… sang Patih malah mengorder agar ki nambang membikin kan keris kidangsoko…
betapa kaget nya sang Patih krn buatan ki nambang sangat menawan dan dikala di tancapkan pd batang pohon dgn tiba2 pohon tsb layu mengering.
Dan hal tersebut dikenalkan pd sang adipati dan sang adipati minta agar ki nambang di sowan kan …
Setelah di sowan kan sang adipati menceritakan bahwa adipati pingin membikin salinan sebuah pusaka. Dan setelah empu Supo memandang pusaka yang ada… krn keris itu merupakan pusaka yang ia cari.
Setelah itu ki nambang menyanggupi.. titah tersebut dan memohon untuk membikin pusaka tersebut di dasar laut karena dikhawatirkan percikan api akan mencelakakan warga.
Artikel Lainnya:
Batu Badar Besi
Manfaat Kayu Kokka
Keris Nogo Sosro
Sang adipati malah mengijinkan.
Ki nambang langsung membikin dua bilah keris yang serupa dan sedang yang absah beliau simpan.
Singkat cerita keris di serahkan pada sang adipati dan sang adipati sangat bahagia memandang keris buatan ki nambang yang bgt bagus tiada bedanya.
Atas jasa tersebut ki nambang di hadiahi gelar empu pangeran pitrang dan dinikahkan dengan dewi roro upas.