Fungsi, Proses, Cara Kerja, Struktur Dan Pengertian Lisosom Menurut Para Ahli
Istilah lisosom diperkenalkan oleh de Duve dkk (1955). Pertama kali menemukan organel ini pada sel hati tikus, kemudian tahun 1963 mereka mengemukakan pula bahwa lisosom yakni kantung berisi enzim hidrolisa yang aktif dalam medium berpH asam.
Namun jauh sebelum itu pada simpulan tahun 1800, E. Metchnifoff dan Paul Erlich telah mengamati granula pada leukosit yang diduga ada hubungannya dengan pencernaan intrasel.
C.de Duve dkk dari Belgia meneliti dari segi biokimia sedangkan Ak Novikoff dkk dari USA meneliti dari segi morfologi dan sitokimia.Sejak tahun 1950 dengan mikroskop electron telah sanggup mengobservasi struktur struktur kecil/badan mikro.
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh.. lisosom yakni organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berkhasiat untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada aneka macam keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Lisosom berisi enzim yang sanggup memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Di dalamnya, organel ini mempunyai 40 jenis enzim hidrolitik asam mirip protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom yakni endositosis, fagositosis, dan autofagi.
FUNGSI LISOSOM
- Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui prosedur endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa bahan tersebut dipilah dan ada yang dipakai kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, bahan tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom. - Autofagi
Proses autofagi dipakai untuk pembuangan dan degradasi bab sel sendiri, mirip organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bab dari retikulum endoplasma garang menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berubah menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berkhasiat pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia. - Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme mirip basil dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berubah menjadi lisosom (endosom lanjut).
Pembentukan Lisosom
Enzim lisosom yakni suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Kaprikornus proses pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibuat eksklusif oleh RE dan kedua oleh golgi. - Pengertian Lisosom dan Struktur Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Pengertian lisosom ini sendiri ialah kantong yang berbentuk agak lingkaran dikelilingi membran tunggal yang dipakai sel untuk mencerna makromolekul. Sebenarnya banyak pengertian yang dikemukakan mengenai lisosom, yang di antaranya yakni sebagai berikut:
a. Lisosom yakni daerah pencernaan intrasel dan pergantian komponen intrasel.
b. Lisosom yakni kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik besar lengan berkuasa yang bisa mencerna dan, dengan demikian menyingkirkan aneka macam sisa sel dan benda ajaib yang tidak diinginkan, mirip basil yang masuk ke dalam sel.
c. Lisosom yakni satu dari benda kecil yang terdapat dalam aneka macam jenis sel, mengandung aneka macam enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses pencernaan intrasel terbatas.
d. Lisosom yakni organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-lain.
Dari keempat pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka sanggup ditarik suatu persamaan, bahwa di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik dan berfungsi untuk pencernaan intra sel.
Lisosom merupakan organel yang bentuknya tidak uniform antara satu sama lainnya, cenderung bervariasi bergantung pada isi yang dicerna oleh lisosom tersebut. Namun pada umumnya lisosom mempunyai bentuk yang hampir bulat, dengan garis tengah berada pada kisaran 0.05 hingga 1.2 μm. Rata-rata sebuah sel mempunyai sekitar tiga ratus lisosom, yang tersebar merata di seluruh sel.
Secara struktur lisosom terdiri dari :
a. Membran lisosom
Untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+ yang memakai energi dari hidrolisis ATP. Membran lisosom juga sangat terglikosilasi yang dikenal dengan lysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai dikala ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berkhasiat sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.
b. Enzim lisosom
Di dalam lisosom terdapat enzim-enzim yang mempunyai fungsi untuk menghidrolisis bahan seluler ajaib antara lain DNA, RNA, protein dan lipid. Enzim tersebut disebut lisozim. Enzim-enzim tersebut antara lain : - Nuclease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA.
- Protease berfungsi menghidrolisis protein
- Lipase berfungsi menghidrolisis lipid
- Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida
- Enzim-enzim lain yang berfungsi menghidrolisis karbohidrat polisakarida serta oligo sakalida.
Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa kira-kira ada 50 jenis enzim pada lisosom yang mana enzim-enzim tersebut tidak ditemukan dalam sebuah lisosom ataupun dalam sebuah sel tertentu melainkan enzim-enzim tersebut
diperoleh dari aneka macam macam jaringan. Enzim pada lisosom bekerja optimal dalam keadaan asam. - Macam – Macam Lisosom
Hasil pengamatan mikroskop electron menujukan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap sanggup diintenfikasi sebagai salah satu organela sel. Lisosom di tinjau dari segi fisiologis terdiri dari dua katagori yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder. Ada dua jenis lisosom yang dikenal hingga dikala ini, yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder. Perbedaannnya adalah, bahwa lisosom primer merupakan lisosom yang belum dipakai untuk pencernaan/hirolisis, sedangkan lisosom sekunder merupakan lisosom primer yang telah bekerja dan menyatu dengan membran fagosom.
Lisosom primer hanya berisi enzim – enzim hidrolase sedangkan lisosom sekunder yang selain berisi enzim hidrolase juga terdapat substrat yang sedang dicerna terdapat 4 macam yaitu :
(1) Heterofagosom, merupakan adonan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan adonan antara lisosom primer dengan autosom,
( 3) Badan Residu, yakni vakuola yang berisi sisa bahan yang tidak tercerna. - Fungsi Lisosom
Fungsi utama lisosom yakni untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom sanggup berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, kalau membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri,selain itu perombakan organel sel yang telah bau tanah ,proses metamoifosis pada katak, contohnya menyusutnya ekor pada berudu alasannya yakni dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom..pemulihan ukuran uterus sehabis kehamilan, proses fertiliasi, dimana bab kepala sperma yang dinamakan akrosom,mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel telur
Secara umum lisosom berfungsi dalam proses :
a. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui prosedur endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa bahan tersebut dipilah dan ada yang dipakai kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, bahan tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
b. Autofagi
Proses autofagi dipakai untuk pembuangan dan degradasi bab sel sendiri, mirip organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bab dari retikulum endoplasma garang menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berubah menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berkhasiat pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
c. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme mirip basil dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berubah menjadi lisosom (endosom lanjut).
- Proses Pembentukan Lisosom
Proses pembentukan lisosom ada dua macam yaitu :
a. Dibentuk eksklusif oleh RE (retikulum endoplasma)
Enzim lisosom yakni suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.
b. Dibentuk oleh tubuh golgi.
Lisosom berasal dari pembentukan tunas sisterna A golgi pada sisi trans lisosom primer pada umunya yakni vesikuli yang bersalutkan protein yang disebut klatrin.klatrin akan terlepas dengan begitu vesikuli akan terlepas.