Gambar, Contoh, Fungsi, Proses Dan Pengertian Sistem Pencernaan Manusia Menurut Para Ahli
Makanan sepatutnya dicerna supaya menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam metode peredaran untuk didistribusikan ke dalam sel. Metode pencernaan atau metode gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) merupakan metode organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat nutrisi dan tenaga, menyerap zat-zat nutrisi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak bisa dicerna atau merupakan sisa pengerjaan hal yang demikian dari tubuh. (Pearce Evelin C. 2009)
Metode percernaan makanan pada manusia (Plassa.net). Makanan yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan. Saluran pencernaan manusia tertata berurutan, merupakan mulut, faring(daerah tekak), esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Terdapat pula organ aksesoris (tambahan) yang terkait dengan saluran pencernaan, merupakan kelenjar ludah (saliva), hati, kantung empedu, dan pankreas. Gigi dan lidah juga merupakan struktur tambahan di dalam mulut.
Cara pencernaan totaliter diperlukan untuk mendapatkan zat-zat nutrisi yang diperlukan tubuh dari makanan yang kita makan. Makanan dicerna oleh saluran pencernaan kemudian diserap tubuh dan sisanya yang tidak bisa terserap akan dibuang dalam format feses.
A. MULUT
Mulut merupakan rongga pertama dari saluran pencernaan. Cara yang terjadi di dalam mulut bersifat mekanis dan kimiawi. Peresapan mekanis, makanan akan dikunyah oleh gigi dengan bantuan lidah dan rongga mulut.
Peresapan kimiawi, makanan di dalam mulut akan dicampur air liur (saliva). Sebagian liur mengandung enzim-enzim yang bisa merubah zat makanan sehingga lebih gampang diserap tubuh. Bibir selain menolong kita dalam berbicara, bisa juga mengenal suhu dan tekstur dari makanan yang kita makan. Struktur tambahan dalam rongga mulut merupakan gigi dan lidah.
GIGI
Sebagai salah satu struktur tambahan organ pencernaan, gigi akan mencerna makanan secara mekanis, merupakan dengan merubah makanan menjadi berukuran lebih kecil sehingga lebih gampang dicerna oleh organ pencernaan dalam. Gigi susu (primer) berjumlah 20 buah, terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham kecil. Gigi konsisten (sekunder) manusia berjumlah 32 buah, terdiri atas gigi seri, gigi taring, gigi geraham kecil dan gigi geraham besar.
Apabila tipe gigi manusia serta fungsinya, merupakan:
1.gigi seri (incisor) → mengontrol dan memotong makanan
2.gigi taring (cuspid/canine) → mencabik, menyobek dan mengoyak makanan
3.gigi geraham kecil (premolar/bicuspid) → mengunyah dan melumat makanan
4.gigi geraham besar (molar) → mengunyah dan melumatkan makanan.
Gigi yang pertama kali tumbuh sampai pada anak berusia 6 tahun disebut gigi susu. Jumlah gigi susu secara keseluruhan berjumlah 20 buah , tertata atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham kecil. Rumus gigi susu merupakan sebagai berikut:
Rumus Gigi
Rumus Gigi
Pada usia kurang lebih 6 tahun, gigi susu ini akan tanggal satu persatu kemudian diganti oleh gigi konsisten. Gigi konsisten berjumlah 32 buah, dibentuk oleh gigi seri, gigi taring, gigi geraham kecil, dan gigi geraham besar
Email kita memperhatikan struktur gigi, karenanya akan menonjol susunannya sebagai berikut:
a. Yaitu gigi (bagian terluar).
Tempat bagian gigi yang paling keras, dibentuk oleh zat dentin yang berfungsi sebagai pelindung tulang gigi.
b. Tulang gigi (bagian dalam e-mail gigi)
Terdiri atas zat kapur.
c. Rongga gigi
Di dalam rongga ini terdapat serabut saraf dan pembuluh darah kapiler.
d. Semen, (bagian akar gigi)
merupakan bagian yang berbatasan dengan tulang rahang.
Gambar Struktur Gigi
Gambar Struktur Gigi
Adapun bagian-bagian berdasarkan posisi tumbuh gigi:
a. puncak gigi atau mahkota gigi. merupakan bagian gigi yang muncul dari tulang rahang daerah gigi tumbuh.
b. leher gigi, merupakan bagian perbatasan antara mahkota gigi dengan akar gigi.
c. akar gigi, merupakan bagian gigi yang masuk ke dalam tulang rahang
B. FARING (Komponen Tekak)
Faring merupakan saluran yang mengaitkan rongga mulut dan rongga hidung dengan kerongkongan (esofagus) dan laring. Makanan setelah dicerna di rongga mulut akan didorong oleh lidah menuju faring. Di faring, terdapat uvula yang akan menutup jalan ke rongga hidung dan epiglotis yang akan menutup jalan ke saluran pernafasan saat makanan ditelan sehingga makanan masuk ke dalam esofagus.
C. KERONGKONGAN (esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran yang mengaitkan faring dengan lambung. Dari faring, makanan akan bergerak menuju lambung dengan adanya gerak peristaltik. Gerak peristaltik merupakan gerakan memijat dan mendukung makanan. Pada gerakan ini, otot pada kerongkongan akan berkontraksi dan berelaksasi sehingga makanan terdorong ke lambung. Gerakan ini juga terdapat di daerah lambung dan usus. Pada kerongkongan juga terdapat lapisan mukosa yang akan mensekresikan mukus (lendir) sehingga permukaannya konsisten basah dan memudahkan makanan masuk ke lambung.
D. LAMBUNG (ventrikulus)
Lambung atau perut besar merupakan organ yang terletak di dalam rongga perut di sebelah kiri atas, di bawah sekat rongga dada (diafragma). Lambung dibentuk oleh otot polos. Komponen-bagian lambung secara berurutan, merupakan fundus, kardiak dan pilorus. Di dalam lambung, makanan diaduk sehingga tercampur dengan getah lambung. Campuran gumpalan makanan dengan getah lambung itu disebut kim. Getah lambung dibuat oleh dinding lambung.
Gambar Lambung
Gambar Lambung
Di dalam lambung terdapat asam lambung atau asam klorida (HCl). Getah lambung mengandung banyak enzim seperti pepsinogen, renin, dan lipase. Dengan adanya getah lambung , makanan yang masuk akan dicerna sampai membentuk kim. Pada perbatasan antara lambung dan usus halus terdapat otot melingkar yang disebut sphincter pylorus. Otot inilah yang mengontrol masuknya makanan (kim) ke dalam usus halus.
USUS HALUS (intestinum)
Usus halus mempunyai format seperti pipa kecil yang berliku-kelok (kaprah-kaprah 7,5 m) di dalam rongga perut. Usus halus terbagi menjadi bagian duodenum (usus dua belas jari), jejenum (usus kosong), dan ileum (usus absorpsi). Makanan (kim) di dalam usus halus akan diserap oleh dinding usus halus yang berupa jonjot-jonjot (villi). Dinding usus halus sebagai kelenjar eksokrin akan mensekresikan mukus, peptidase, sukrase, maltase, laktase, lipase, dan enterokinase. Usus halus sebagai kelenjar endokrin akan mensekresikan kolsistokinin dan sekretin. Komponen terpanjang dari usus halus merupakan jejenum. Ileum akan menyerap zat-zat nutrisi dari kim ke pembuluh darah kapiler untuk kemudian diedarkan ke seluh tubuh.
Gambar Komponen dan usus halus
Gambar Komponen dan usus halus
USUS BESAR (KOLON)
Usus besar mempunyai diameter yang lebih besar ketimbang usus halus. Usus besar terletak di sebelah kanan bawah rongga perut. Komponen awal dari usus besar ditandai dengan adanya bagian yang disebut usus buntu. Usus ini mempunyai tambahan (ekor) yang disebut umbai cacing atau appendiks. Komponen-bagian dari usus besar mencakup kolon naik, kolon transversal, dan kolon menurun. Komponen akhir dari usus besar merupakan rektum. Di dalam usus besar tidak terjadi pengerjaan absorpsi sari-sari makanan. Cara yang terjadi merupakan absorpsi air dan mineral-mineral. Di dalam usus besar juga terdapat bakteri Escheria coli. Komponen ini akan menolong membusukkan sisa-sisa makanan sampai terwujud feses. Sisa makanan dalam format feses akan disalurkan ke rektum
Gambar usus besar
Gambar usus besar
RREKTUM DAN ANUS
Feses hasil dari usus besar akan masuk ke dalam rektum untuk kemudian dikeluarkan via lubang pelepasan (anus).
ORGAN AKSESORIS PENCERNAAN
KELENJAR LUDAH
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah (saliva) utama, merupakan parotid (di bawah alat pendengar), submandibular (di rahang bawah), dan sublingual (di bawah lidah). Kelenjar ludah mewujudkan air liur /saliva. Sebagian liur hal yang demikian mengandung air, lendir, desinfektan, garam mineral dan enzim amilase/ptialin untuk merubah karbohidrat/zat tepung menjadi maltosa.
HATI
Komponen terletak di sebelah kanan rongga perut. Komponen merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh manusia dan terdiri atas 2 bongkah (lobus).
Apabila fungsi hati antara lain:
a. memproduksi cairan empedu
b. menjalankan detoksifikasi darah
c. menolong menjaga kadar gula darah
d. menguraikan lemak
e. menaruh vitamin yang larut dalam lemak
f. mengontrol penyusunan dan penghancuran sel darah
Dalam metode pencernaan, hati akan mensekresikan cairan empedu ke kantung empedu. Cairan empedu merupakan cairan pencernaan yang bisa menguraikan lemak dan memproses sari-sari makanan.
KANTUNG EMPEDU
Kantung empedu merupakan organ yang berbentuk seperti buah pir. Fungsi kantung empedu merupakan sebagai organ penampung cairan empedu (bilus) yang dibuat oleh hati untuk disalurkan ke dalam usus halus.
PANKREAS
Pankreas merupakan suatu kelenjar yang terletak di bawah lambung. Komponen kelenjar eksokrin dari pankreas mensekresikan getah pankreas yang berupa enzim-enzim pencernaan ke usus halus. Enzim-enzim hal yang demikian antara lain enzim amilase, tripsin, lipase,dan peptidase. Enzim hal yang demikian akan menguraikan protein, lemak dan karbohidrat menjadi asam amino, asam lemak, dan maltosa. Komponen kelenjar endokrin dari pankreas merupakan pulau-pulau Langerhans yang bisa mensekresikan hormon insulin dan glukagon ke dalam darah. Hormon hal yang demikian berfungsi untuk mengontrol kadar gula darah.
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal berikut:
- Gigi manusia dewasa berjumlah …
A. 12
B. 24
C. 32
D. 36 - Gigi yang berfungsi mengunyah dan menggerus makanan merupakan …
A. seri
B. taring
C. geraham
D. gusi - Sebagian liur atau saliva dibuat oleh …
A. kelenjar ludah
B. hati
C. lambung
D. gusi - Organ yang mengontrol masuknya makanan dan udara yang dihirup merupakan …
A. lidah
B. epiglotis
C. trakea
D. esofagus - Cairan empedu dibuat oleh organ …
A. lambung
B. pankreas
C. hati
D. kantung empedu - Biasa dari makanan yang kita makan akan diserap di …
A. Mulut
B. esofagus
C. hati
D. usus halus - Makanan yang masuk kedalam tubuh akan diaduk-aduk membentuk kim pada organ ..
A. esofagus
B. lambung
C. usus halus
D. usus besar - Metode diolah di dalam lambung, makanan akan masuk terpenting dahulu ke dalam …
A. duodenum
B. jejenum
C. ileum
D. fundus - Feses akan mulai terwujud pada …
A. lambung
B. usus halus
C. usus besar
D. rektum - Gerakan yang mengontrol alur makanan di dalam usus merupakan …
A. statis
B. peristaltik
C. peregangan
D. relaksasi
Selama dalam pengerjaan pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang bisa di serap dan dipakai sel jaringan tubuh. Metode perubahan sifat makanan terjadi sebab kerja pelbagai enzim yang terkandung dalam cairan pencern.
Institusi tipe zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan berprofesi atas satu tipe makanan dan tidak mempunyai imbas terhadap tipe lainnya. (Pendidikan. 2010)
Cara pencernaan diawali saat makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan via pengerjaan defekasi. Makanan masuk via rongga oral (mulut). Langkah awal merupakan pengerjaan mestikasi (mengunyah). Terjadi pengerjaan pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan yang dilaksanakan oleh gigi. (Pearce Evelin C. 2009)
Mulut merupakan jalan masuk untuk metode pencernaan. Komponen dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari pelbagai tipe bau. (Pearce Evelin C. 2009)
B. Tujuan Penulisan
- Tujuan Metode
Dengan adanya makalah ini bisa menolong mahasiswa dalam memahami dan mengerti tentang Fisiologi Metode Pencernaan. - Tujuan Metode
Mahasiswa bisa memahami dan mengerti tentang Fisiologi Metode Pencernaan.
C. Manfaat Penulisan
- Bagi Sebagian Metode
Dengan adanya makalah ini bisa menambah bahan untuk pembelajaran - Bagi Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini, bisa menolong mahasiswa dalam memahami Fisiologi Metode Pencernaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode pencernaan
Metode pencernaan atau metode gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) merupakan metode organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat nutrisi dan tenaga, menyerap zat-zat nutrisi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak bisa dicerna atau merupakan sisa pengerjaan hal yang demikian dari tubuh. (Pendidikan. 2010)
Metode pencernaan terkait dengan penerimaan makanan dan mempersiapkan nya untuk diasimilasi tubuh. Setiap itu mulut memuat gigi untuk mengunyah makanan, dan lidah yang menolong untuk cita rasa dan menelan. Apabila kelenjar atau klasifikasi kelenjar menuangkan cairan pencerna penting ke dalam saluran pencernaan. Saluran-saluran pencernaan dipegang selaput lendir (membran mukosa), dari bibir sampai ujung akhir esofagus, ditambah lapisan-lapisan epitelium. (Pearce Evelin C. 2009)
B. Fisiologi Metode Pencernaan
Selama dalam pengerjaan pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang bisa di serap dan dipakai sel jaringan tubuh. Metode perubahan sifat makanan terjadi sebab kerja pelbagai enzim yang terkandung dalam cairan pencern. Institusi tipe zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan berprofesi atas satu tipe makanan dan tidak mempunyai imbas terhadap tipe lainnya.
Pitalin (amilase ludah) umpamanya berprofesi hanya atas gula dan tepung, walaupun pepsin hanya atas protein. Satu tipe cairan pencerna, umpamanya cairan pankreas, bisa mengandung beberapa enzim dan tiap enzim berprofesi hanya atas satu tipe makanan. (Pearce Evelin C. 2009)
Enzim merupakan zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap zat lain tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan. Untuk bisa berprofesi secara baik, pelbagai enzim tergantung adanya garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yang tepat. (Pearce Evelin C. 2009)
Fungsi utama metode pencernaan merupakan memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia memakai molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk mewujudkan tenaga. (Drs. Irianto Kus. 2004)
Makanan sepatutnya dicerna supaya menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam metode peredaran untuk didistribusikan ke dalam sel. (Pendidikan. 2010)
Peresapan umum metode pencernaan menjalankan empat pengerjaan pencernaan dasar, merupakan:
- Motilitas
Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendukung isi saluran pencernaan. Otot polos di saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan tenaga rendah yang disebut tonus. Cara aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua tipe dasar motilitas pencernaan: (Pendidikan. 2010)
a. Gerakan propulsif (mendukung) merupakan gerakan memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan propulsif bertumpu pada fungsi yang dilaksanakan oleh tiap organ pencernaan.
b. Gerakan mencampur mempunyai fungsi ganda. Pertama, mencampur makanan dengan getah pencernaan. Kedua, memudahkan absorpsi dengan memajankan segala bagian isi usus ke permukaan absorpsi saluran pencernaan. - Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin. Institusi sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam pengerjaan pencernaan (umpamanya enzim, garam empedu, dan mukus). Sekresi hal yang demikian dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan sebab adanya stimulan saraf dan hormon cocok. (Pendidikan. 2010) - Pencernaan
Pencernaan merupakan pengerjaan penguraian makanan dari struktur yang rumit menjad struktur yang lebih sederhana yang bisa diserap oleh enzim. Manusia mengonsumsi tiga bagian makanan utama, merupakan: (Pendidikan. 2010)
a. Karbohidrat
Kebanyakan makanan yang kita makan merupakan karbohidrat dalam format polisakarida, umpamanya tepung kanji , daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa) .Metode karbohidrat yang paling sederhana merupakan monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b. Lemak
Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Protein akan diuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida kecil yang bisa diserap dalam saluran pencernaan.
c. Protein
Yaitu besar lemak dalam makanan berada dalam format trigelsida. Produk akhir pencernaan lemak merupakan monogliserida dan asam lemak.
Cara pencernaan dilaksanakan via pengerjaan hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di daerah ikatan, lalu enzim akan menentukan ikatan hal yang demikian sehinggan molekul-molekul kecil menjadi bebas. (Pearce Evelin C. 2009) - Komponen
Cara absorpsi dilaksanakan di usus halus. Cara absorpsi memindahkan molekul-molekul dan vitamin yang dibuat setelah pengerjaan pencernaan stop dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. (Pendidikan. 2010)
Saluran pencernaan (traktus digestivus) merupakan saluran dengan panjang sekitar 30 kaki (9 m) yang berjalan via bagian tengaj tubuh menuju ke anus. Kekal fungsi saluran pencernaan bersifat rumit dan sinergistik.
Terdapat empat unsur yang berperan dalam penguasaan fungsi pencernaan, merupakan:
Fungsi otonom otot polos
Pleksus saraf intrinsik
Yaitu ekstrinsik
Hormon saluran pencernaan
C. Organ saluran pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Metode pencernaan juga mencakup organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, merupakan pankreas, hati dan kandung empedu.(Drs. Irianto Kus. 2004)
a. Mulut
Tempat suatu rongga terbuka daerah masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan biasanya merupakan bagian awal dari metode pencernaan lengkap yang berakhir di anus. (Pendidikan. 2010)
Mulut merupakan jalan masuk untuk metode pencernaan. Komponen dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari pelbagai tipe bau. (Pearce Evelin C. 2009)
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih gampang dicerna. Sebagian dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan hal yang demikian dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Sebagian juga mengandung antibodi dan enzim (umpamanya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara segera. Cara menelan diawali secara sadar dan berlanjut secara otomatis. (Pendidikan. 2010)
b. Tenggorokan ( Faring)
Tempat penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani merupakan Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat amandel ( amandel ) merupakan kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. (Drs. Irianto Kus. 2004)
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan via kerongkongan dengan memakai pengerjaan peristaltik. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
d. Lambung
Tempat organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti sangkar keledai. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan via otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam kondisi normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. (Drs. Irianto Kus. 2004)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung mewujudkan 3 zat penting :
1). Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Institusi kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah terhadap terbentuknya tukak lambung.
2). Asam klorida (HCl)
Asam klorida mewujudkan suasana yang betul-betul asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghambat terhadap infeksi dengan metode membunuh pelbagai bakteri. (Drs. Irianto Kus. 2004)
3). Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
e. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil merupakan bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati via vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang menolong melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
f. Usus besar
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan menolong absorpsi zat-zat nutrisi. Komponen di dalam usus besar juga berfungsi membikin zat-zat penting, seperti vitamin K. Komponen ini penting untuk fungsi normal dari usus. Apabila penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Memulai terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare. (Drs. Irianto Kus. 2004)
g. Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi merupakan suatu kantung yang terhubung pada usus absorpsi serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa tipe reptil. Yaitu besar herbivora mempunyai sekum yang besar, walaupun karnivora eksklusif mempunyai sekum yang kecil, yang beberapa atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
h. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks merupakan organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah bisa menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen). (Drs. Irianto Kus. 2004)
i. Rektum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengontrol”) merupakan sebuah ruangan yang bermula dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai daerah penyimpanan sementara feses. Memiliki rektum ini kosong sebab tinja disimpan di daerah yang lebih tinggi, merupakan pada kolon desendens. Email kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, karenanya muncul keinginan untuk membuang air besar (BAB). (Drs. Irianto Kus. 2004)
Mengembangnya dinding rektum sebab penumpukan material di dalam rektum akan memicu metode saraf yang menimbulkan keinginan untuk menjalankan defekasi. Email defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana absorpsi air akan kembali dilaksanakan. Email defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
j. Pankreas
Pankreas merupakan organ pada metode pencernaan yang mempunyai dua fungsi utama merupakan mewujudkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan terkait erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam format yang bisa dipakai oleh tubuh dan dilepaskan dalam format inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jikalau sudah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan metode menetralkan asam lambung. (Drs. Irianto Kus. 2004)
k. Komponen
Komponen merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan mempunyai pelbagai fungsi, beberapa diantaranya terkait dengan pencernaan.Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. (Drs. Irianto Kus. 2004)
D. Cara Pencernaan
Cara pencernaan diawali saat makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan via pengerjaan defekasi. Makanan masuk via rongga oral (mulut). Langkah awal merupakan pengerjaan mestikasi (mengunyah). Terjadi pengerjaan pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan yang dilaksanakan oleh gigi. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
Tujuan mengunyah merupakan:
- menggiling dan memecah makanan
- mencampur makanan dengan air liur
- menstimulasi papil pengecap. Unsur menstimulasi papil pengecap karenanya akan menimbulkan sensasi rasa dan secara refleks akan memicu sekresi saliva. Di dalam saliva terkandung protein air liur seperti amilase, mukus, dan lisozim.
Fungsi saliva dalam pengerjaan pencernaan merupakan:
a. Apabila pencernaan karbohidrat di mulut via kerja enzim amilase.
b. Cara pengerjaan menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan dengan adanya mukus sebagai pelumas.
c. Hasilnya efek antibakteri oleh lisozim.
d. Pelarut untuk molekul-molekul yang menstimulasi pupil pengecap.
e. Kekal bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang dibuat bakteri di mulut sehingga menolong mencegah karies.
Cara merupakan pengerjaan deglutition (menelan). Menelan diawali saat bolus di dorong oleh lidah menuju faring. Tekanan bolus di faring menstimulasi reseptor tekanan yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Sebagian menelan secara refleks akan mengaktifkan otot-otot yang berperan dalam pengerjaan menelan. Tahap menelan bisa dibagi menjadi 2, merupakan:
a. Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan ke dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang terkait dengan faring.
b. Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan mengawali gerakan peristaltik primer yang mendukung bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9 detik untuk mencapai ujung esofagus.
Cara, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi pengerjaan motilita. Terdapat empat aspek pengerjaan motilitas di lambung, merupakan:
a. Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong merupakan 50 ml walaupun lambung bisa mengembang sampai kapasitasnya 1 liter
b. Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung, makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan secara berjenjang akan disalurkan dari korpus ke antrum.
c. Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan mewujudkan kimus. Dengan gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang peristaltik di antrum akan mendukung kimus menuju sfingter pilorus.
d. Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
Setiap menjalankan pengerjaan motilitas, lambung juga mensekresi getah lambung. Apabila sekret lambung diantaranya:
1) HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen lambung. Fungsi HCL dalam pengerjaan pencernaan merupakan (1) mengaktifkan prekusor enzim pepsinogen menjadi pepsin dan membentuk lingkungan asam untuk aktivitas pepsin; (2) menolong penguraian serat otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan lisozim bertugas mematikan mikroorganisme dalam makanan.
2) Pepsinogen: pada saat di ekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen mengalami penguraian oleh HCL menjadi format aktif, pepsin. Pepsin berfungsi dalam pencernaan protein untuk mewujudkan fragmen-fragmen peptida. Kesimpulan fungsinya memecah protein, karenanya peptin dalam lambung sepatutnya disimpan dan disekresikan dalam format inaktif (pepsinogen) supaya tidak mencerna sendiri sel-sel daerah dia terwujud.
3) Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk memecahkan beberapa cedera pada mukosa lambung.
4) Metode intrinsik: unsur intrinsik betul-betul penting dalam absorpsi vitamin B12. vitamin B12 penting dalam penyusunan eritrosit. Metode tidak ada unsur intrinsik, karenanya vitamin B12 tidak bisa diserap.
5) Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang mensekresikan gastrin. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara berjenjang seiring dengan mengalirnya makanan ke dalam usus. Di dalam lambung sudah terjadi pencernaan karbohidrat dan mulai tejadi pencernaan protein. Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di lambung merupakan etil alkohol dan aspirin. (Pearce Evelin C. 2009)
Makanan berikutnya memasuki usus halus. Usus halus merupakan daerah berlangsungnya pencernaan dan absorpsi. Usus halus di bagi menjadi tiga segmen, merupakan:
a. Duodenum (20 cm/ 8 inci): pencernaan di lumen duodenum di bantu oleh enzim-enzim pankreas. Garam-garam empedu memudahkan pencernaan dan absorpsi lemak.
b. Jejenum (2,5 m/ 8 kaki)
c. Ileum (3,6 m/12 kaki)
Cara motalitas yang terjadi di dalam usus halus mencakup:
1) Segmentasi:pengerjaan mencampur dan mendukung secara pelan kimus. Kontraksi segmental mendukung kimus ke depan dan ke belakang. Kimus akan berjalan ke depan sebab frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan panjang usus halus. Kecepatan segmentasi di duodenum merupakan 12 kontraksi/menit, walaupun kecepatan segmentasi di ileum merupakan 9 kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering terjadi di bagian awal usus halus ketimbang di bagian akhir, karenanya lebih banyak kimus yang terdorong ke depan ketimbang ke belakang. Memulai, kimussecara pelan bergerak maju ke bagian belakang usus halus dan selama pengerjaan ini kimus mengalami pengerjaan maju mundur sehingga terjadi pencampuran dan absorpsi yang maksimal.
Komplek motilitas migratif: jikalau beberapa makanan sudah diserap karenanya pengerjaan segmentasi akan stop dan digantikan oleh komplek motilitas migratif yang akan “menyapu” bersih usus diantara waktu makan. (Pendidikan. 2010)
2) Usus halus mensekresikan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair yang disebut sukus enterikus ke dalam lumen yang fungsinya merupakan (1) mukus mewujudkan proteksi dan limbrikasi; (2) sekresi encer ini mewujudkan H2O untuk turut serta dalam pencernaan makanan secara enzimatik. Cara pencernaan di usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas. Dalam kondisi normal, segala produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta beberapa besar elektrolit, vitamin, dan air diserap oleh usus halus. Yaitu besar absorpsi terjadi di duodenum dan jejenum.
Organ pencernaan yang terakhir merupakan usus besar yang terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum. Dalam kondisi normal kolon menerima 500 ml kimus dari usus halus tiap hari. Isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak bisa dicerna, bagian empedu yang tidak diserap, dan sisa cairan. Zat-zat yang tersisa untuk dieliminasi merupakan feses. Fungsi utama usus besar merupakan untuk menaruh feses sebelum defekasi. (Drs.H. Syaifudin.AMK. 2006)
Feses akan dikeluarkan oleh refleks defekasi yang disebabkan oleh sfingter anus internus (terdiri dari otot polos) untuk melemas dan rektum serta kolon sigmoid untuk berkontraksi lebih kuat. Metode sfingter anus eksternus (terdiri dari otot rangka) juga melemas karenanya akan terjadi defekasi. Peregangan awal di dinding rektum menimbulkan rasa ingin membuang air besar.
Unsur terjaid defekasi biasanya dibantu oleh mengejan volunter yang melibatkan kontraksi simultan otot-otot abdomen dan ekspirasi paksa dengan glotis dalam posisi tertutup sehingga meningkatkan tekanan intra-abdomen yang menolong pengeluaran feses. (Pendidikan. 2010)
BAB III
PENUTUP
A.
Metode pencernaan atau metode gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) merupakan metode organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat nutrisi dan tenaga, menyerap zat-zat nutrisi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak bisa dicerna atau merupakan sisa pengerjaan hal yang demikian dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Metode pencernaan juga mencakup organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, merupakan pankreas, hati dan kandung empedu.
Fungsi utama metode pencernaan merupakan memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia memakai molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk mewujudkan tenaga.
Cara pencernaan diawali saat makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan via pengerjaan defekasi. Makanan masuk via rongga oral (mulut). Langkah awal merupakan pengerjaan mestikasi (mengunyah). Terjadi pengerjaan pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan yang dilaksanakan oleh gigi.
B.
b) . Bagi Sebagian Metode
Diaharapkan dengan adanya makalah ini bisa menambah literature materi tentang Fisiologi Metode Pencernaan.
Baca Juga: Listrik Dinamis
c). Bagi Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa bisa lebih memahami dan mengerti Fisiologi Metode Pencernaan.