Jenis Jenis, Fungsi, Contoh Pengertian Konjungsi Menurut Para Ahli
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih.
Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.
Dalam kegiatan berbahasa seperti menulis sebuah alinea, cerpen atau novel pastilah anda mesti menguasai konjungsi sebagai pendorongnya. Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung. Kata penghubung adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, meskipun kata penghubung antarkalimat di awal kalimat ( setelah pedoman spot, pedoman tanya, dan pedoman mengasyikan ), adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal alinea.
Variasi-variasi konjungsi:
Konjungsi antar klausa, dibagi menjadi 3 variasi adalah:
a. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. ( =konjungsi berimbang )
Variasi-variasi:
- dan (menyatakan penambahan)
- tetapi ( menyatakan konfrontasi)
- atau ( menyatakan pemilihan )
Konjungsi dalam bahasa Indonesia dapat digolongankan ke dalam konjungsi intra kalimat dan konjungsi antar kalimat. Kata penghubung intrakalimat (antar klausa) adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Dalam konjungsi intrakalimat (antar klausa) juga ada 2 variasi kata penghubung atau konjungsi, adalah konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Sedangkan konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kata yang satu dengan lainnya. Berikut penjelasan konjungsi intra dan antar kalimat.
A. Konjungsi Intra Kalimat
Konjungsi intra kalimat (Antar Klausa) Merupakan kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Kata penghubung antar klausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat. Dalam intra kalimat (antar klausa) juga ada dua variasi kata penghubung atau konjugsi, adalah :
Konjungsi Koordinatif
Konjugsi Koordinatif, adalah kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya : dan, atau, tetapi, meskipun, tetapi, lalu, kemudian, meskipun.
konjungsi
Konjungsi Subordinatif
Konjugsi Subordinatif, adalah kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya, diantaranya : dikala, sejak, sekiranya, sekiranya, agar, biar, seperti, sehingga, setelah, andai, bagai, ibarat, sebab. Berikut adalah variasi-variasi konjungsi subordinatif.
Contoh Konjungsi Contoh
Kekerabatan waktu Setelah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, dikala, tatkala, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai
Kekerabatan prasyarat Apabila, sekiranya, sekiranya, asal(kan), sekiranya, manakala
Kekerabatan pengandaian Anadaikan, sekiranya, sekiranya, seumpamanya
Kekerabatan tujuan Agar, biar, agar
Kekerabatan konsesif Biarpun, meskipun, sekalipun walau(malahan), sunguhpun, kendatipun
Kekerabatan pemiripan Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana
Kekerabatan penyebaban Karena, sebab, oleh sebab
Kekerabatan pengakibatan Sehingga, sampai (-sampai), maka(-nya)
Kekerabatan penjelasan Bahwa
Kekerabatan cara Dengan
Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Dalam penggunaanya, konjungsi antar kalimat menyatakan makna yang berbeda-beda, diantaranya : oleh sebab itu, sebelum itu, tetapi, akan tetapi, kecuali itu, dengan demikian, setelah itu, kecuali itu, sebaliknya. Konjungsi antar kalimat di awal kalimat (setelah pedoman spot, pedoman mengasyikan, atau pedoman tanya). Berikut adalah teladan konjungsi antarkalimat.
Contoh Konjungsi Makna
Biarpun demikian/seperti itu, sekalipun demikian/seperti itu meskipun demikian/seperti itu, meskipun demikian/seperti itu Menyuarakan kesediaan untuk mengerjakan sesuatu yang berbeda atau malahan bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya
Kemudian, setelah itu, setelah itu, selanjutnya Menyuarakan kelanjutan dari peristiwa atau kondisi pada kalimat sebelumnya
Tambahan pula, lagi pula, kecuali itu Menyuarakan adanya hal, peristiwa, atau kondisi lain di luar dari yang sudah dinyatakan sebelumnya.
Sebaliknya Merujuk ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya
Sesungguhnya, bahwasanya Menyuarakan kondisi yang sebetulnya.
Bahkan(-an), malahan Menguatkan kondisi yang dinyatakan sebelumnya
(akan) tetapi, tetapi, kecuali itu Menyuarakan kondisi pertentangan dengan kondisi sebelumnya
Dengan demikian Menyuarakan konsekuensi
Oleh sebab itu, oleh sebab itu Menyuarakan imbas
Sebelum itu Menyuarakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya
B. Variasi-variasi Konjungsi Berdasarkan Fungsinya
Konjungsi Aditif (gabungan). Konjungsi aditif (gabungan) adalah konjungsi koordinatif yang berfungsi menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat, umpamanya : dan, lagi, lagi pula, dan serta.
Konjungsi Pertentangan. Konjungsi pertentangan adalah konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut. Umumnya bagian yang kedua menduduki posisi yang lebih penting daripada yang pertama, umpamanya : tetapi, akan tetapi, tetapi, sebaliknya, meskipun, meskipun, dan tetapi.
Konjungsi Disjungtif (alternatif). Konjungsi alternatif adalah konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih, umpamanya: atau, atau….atau, ataupun, baik…baik…, dan entah…entah…
Konjungsi waktu. Konjungsi waktu menjelaskan kekerabatan waktu antara dua hal atau peristiwa. Kata-kata konjungsi temporal berikut ini menjelaskan kekerabatan yang tidak sederajat, umpamanya : sekiranya, sekiranya, bilamana, demi, sampai, dikala, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, sejak, sementara, seraya, waktu, setelah, setelah, dan tatkala. Sementara konjungsi berikut ini menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat, umpamanya sebelumnya dan sesudahnya
Konjungsi Final (tujuan). Konjungsi tujuan adalah semacam konjungsi modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa, atau perbuatan. Kata-kata yang umum diaplikasikan untuk menyatakan kekerabatan ini adalah : agar, guna, untuk, dan agar
Konjungsi Karena (kausal). Konjungsi sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi sebab suatu sebab tertentu. Apabila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat adalah alhasil. Kata-kata yang diaplikasikan untuk menyatakan kekerabatan sebab adalah sebab, sebab itu, sebab, dan sebab itu.
Konjungsi Pengaruh (konsekutif). Konjungsi imbas menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi imbas suatu hal yang lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan imbas, meskipun peristiwanya dinyatakan dalam induk kalimat. Kata-kata yang diaplikasikan untuk menandai konjungsi imbas adalah sehingga, sampai, dan alhasil.
Konjungsi Prasyarat (kondisional). Konjungsi prasyarat menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi sekiranya prasyarat -prasyarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yang menyatakan kekerabatan ini adalah sekiranya, sekiranya, sekiranya, asalkan, sekiranya, dan bilamana.
Konjungsi Tidak Bersyarat. Kata penghubung tidak bersyarat menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada prasyarat – prasyarat yang dipenuhi. Kata – kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah meskipun, meskipun, dan biarpun.
Konjungsi Perbandingan. Konjungsi perbandingan berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan kedua hal itu. Kata kata yang kerap kali diaplikasikan dalam konjungsi ini adalah sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada.
Konjungsi Korelatif. Konjungsi korelatif menghubungkan dua bagian kalimat yang memiliki kekerabatan sedemikian rupa sehingga yang satu langsung mempengaruhi yang lain atau yang satu melengkapi yang lain. Bisa juga dikatakan bahwa kedua kalimat memiliki kekerabatan timbal-balik. Katakata yang menyatakan konjungsi ini adalah semakin…..semakin,semakin….. semakin,bertambah……bertambah, tidak hanya….tetapi juga…, sedemikian rupa…, sehingga…, baik…, dan ataupun.
Konjungsi Penegas (menguatkan atau intensifikasi). Konjungsi ini berfungsi untuk menegaskan atau meringkas suatu bagian kalimat yang sudah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam konjungsi hal-hal yang menyatakan rincian. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah malahan, apalagi, adalah, adalah, umpama, umpamanya, ringkasnya, dan alhasil.
Konjungsi Penjelas (penetap). Konjungsi penjelas berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini adalah bahwa.
Konjungsi Pembenaran (konsesif). Konjungsi pembenaran adalah konjungsi subordinatif yang menghubungkan dua hal dengan cara mengkoreksi atau mengakui suatu hal, sementara menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan dinyatakan dalam anak kalimat yang didahului oleh konjungsi seperti, meskipun, meskipun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan sekalipun.
Konjungsi Urutan. Konjungsi ini menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah mula-mula, lalu, dan kemudian.
Konjungsi Pengaturan. Konjungsi ini menyatakan penguasaan kepada sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dijalankan, umpamanya kecuali, kecuali, dan asal.
Konjungsi Penanda. Konjungsi ini menyatakan penandaan kepada sesuatu hal. Kata-kata
yang ada dalam konjungsi ini adalah umpamanya, umpama, dan teladan. Konjungsi lain yang masih adalah konjungsi penanda adalah konjungsi penanda pengutamaan. Contoh kata-kata konjungsi ini adalah yang penting, yang pokok, paling utama, dan terlebih.
Baca Juga : Fatur
Konjungsi Situasi. Konjungsi kondisi menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam kondisi tertentu. Kata-kata yang diaplikasikan dalam konjungsi ini adalah sedang, meskipun, meskipun, dan sambil.
Dari segala teladan kalimat jelas menonjol bahwa fungsi dari kata konjungsi dalam Bahasa Indonesia adalah untuk menyambungkan kata, frase, atau klausa dalam suatu kalimat.
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi bertingkat )
Variasi-macamnya:
- setelah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, dikala, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sampai, sampai (menyatakan waktu).
- Apabila, sekiranya, sekiranya, asal(kan), sekiranya, manakala ( menyatakan prasyarat ).
- Andaikan, sekiranya, andaikata, umpamanya, sekiranya ( menyatakan pengandaian ).
- agar, agar, biar ( menyatakan tujuan )
- biarpun, meskipun, sekalipun, meskipun, sungguhpun, kendatipun ( menyatakan konsesif ).
- seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( menyatakan pemiripan ).
- sebab, sebab, oleh sebab ( menyatakan sebab )
- sampai, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) ( menyatakan imbas ).
- bahwa ( menyatakan penjelasan ).
c. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dikaitkan.
Variasi-macamnya:
- baik … ataupun …
- tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
- bukan hanya …, tetapi …
- (se)demikian (rupa) … sehingga…
- apa(kah) … atau …
- entah … entah …
- jangankan …, …malahan .
- Konjungsi Antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Oleh sebab itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital.
Variasi-macamnya:
- biarpun demikian/seperti itu, sekalipun demikian/seperti itu, sungguhpun demikian/seperti itu, meskipun demikian/seperti itu, meskipun demikian/seperti itu ( menyatakan kesediaan untuk mengerjakan sesuatu )
- kemudian, setelah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, kecuali itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, atau kondisi lain di luar hal yang sudah dinyatakan sebelumnya ).
- sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
- sebetulnya, bahwasannya ( menyatakan kondisi yang sebenarnaya ).
- malahan, malahan ( menyatakan menguatkan kondisi yang dinyatakan sebelumnya).
- akan tetapi, tetapi, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan kondisi sebelumnya ).
- dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
- oleh sebab itu, oleh sebab itu ( menyatakan imbas )
- sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya )
- Konjungsi Antar alinea adalah konjungsi yang diaplikasikan untuk menghubungkan alinea daerah konjungsi itu diaplikasikan dengan alinea sebelumnya.
Konjungsi antar alinea pada biasanya terletak pada awal alinea.
Variasi-macamnya:
- adapun
- akan hal
- mengenal
- dalam pada itu
Kecuali keempat konjungsi antar alinea tersebut terdapat juga konjungsi antar alinea berikut:
- alkisah
- arkian
- sebermula
- syahdan
Contoh pemakaian konjungsi dalam kalimat.
Konjungsi koordinatif
a. Puluhan ribu member TNI dan POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI.
b. Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi dia juga kehilangan segala member keluarganya.
c. Pemerintah mengajukan dua alternatif adalah menaikkan harga BBM atau menambah jumlah subsidi tenaga.
Konjungsi subordinatif
a. Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga dia dapat peringkat pertama.
b. Regulasi tersebut dihasilkan agar tidak ada siswa yang absen.
c. Adat kita akan diklaim oleh bangsa lain sekiranya kita tidak menjaga dan melestarikannya.
d. Karena dia sedang sakit, maka hari ini dia tidak masuk sekolah.
e. Sedangkan hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah.
f. Pemerintah seolah-olah melalaikan suara rakyat dengan rencana menaikkan harga BBM.
g. Apabila Pepe ingin mengoper bola ke Pedro, maka itu akan menghasilkan gol bagi Chelsea.
h. Segala orang berdoa sebelum memulai kegiatan mereka masing-masing.
i. Pemerintah menyatakan bahwa harga BBM bersubsidi tidak akan naik pada tanggal 1 April 2012.
Konjungsi korelatif
a. Aksi unjuk rasa menyangkal kenaikan harga BBM semakin berujung berseteru, baik di luar gedung DPR ataupun di sejumlah daerah.
b. Entah ditanggapi entah tidak, dia akan mengajukan usul itu.
c. Jangankan teriak, mengobrol malahan suaranya tidak dapat keluar.
d. Pada tahun 2012 ini, pemerintah tidak hanya berencana menaikkan harga BBM, tetapi ingin menaikkan juga harga TDL (Tarif Dasar Listrik).
e. Kepemimpinan wasit J. Kuipers bukan hanya merugikan Real Madrid, tetapi dialami beberapa klub besar Eropa lainnya.
f. Para koruptor sedemikian rupa mengamankan aset hasil korupsinya sehingga sulit untuk dilacak oleh pihak memiliki wewenang.
g. Apakah Manchester United berhasil mempertahankan gelarnya musim ini atau rival sekotanya adalah Manchester City yang akan menjadi jawara?
Konjungsi antar kalimat
a. Kami berencana bermain sepak bola sore ini, tetapi hujan deras menggagalkan rencana tersebut.
b. Saya pergi ke Gramedia Sudirman, kemudian mengunjungi Kebun Binatang Berbahagia Loka Yogyakarta.
c. Yusril Ihza tidak sepakat dengan adanya penambahan pasal dalam UU APBN-P 2012, oleh sebab itu dia berencana mengajukan gugatan ke MK.
d. Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal, sebelum itu Barcelona juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions.
e. Real Madrid akan turun dengan skuad terbaiknya, sebaliknya sang lawan adalah Valencia tidak akan diperkuat dua pemain andalannya.
f. Sedangkan Real Madrid lebih diunggulkan untuk melaju ke partai puncak Liga Champions Eropa, sebetulnya tenaga kedua regu cukup berimbang dan merata di segala lini.
g. Manchester United dan Manchester City memiliki skor sama adalah 60, meskipun demikian Manchester City mempunyai hak menempati posisi pertama sebab unggul produktivitas gol dari sang rival tersebut.
h. Prestasi United di Liga Champions musim ini boleh dibilang kurang baik, malahan fase grup malahan gagal mereka lewati.
i. Manchester United sekarang unggul 9 skor dari Manchester City dan masih tersisa 2 pertandingan lagi, dengan demikian Manchester United dipastikan menjadi jawara Liga Inggris Musim 2011/2012.
Konjungsi antar alinea
a. Alkisah Bayan berhikayat……
b. Sebermula ada seorang saudagar di negeri Syam,….