Daftar Isi
Bacaan Doa Sesudah Adzan Dan Iqomah Beserta Artinya Yang Benar Sesuai Sunnah
Doa Sesudah Adzan – Adzan adalah panggil ibadah untuk umat Muslim. Karenanya dari itu, lafadz adzan sebaiknya dipahami dengan sungguh-sungguh. Adzan dikumandangkan lima kali dalam sehari. Sistem adzan dikerjakan oleh muadzin.
Allah SWT berfirman mengenai adzan yang menjadi seruan dari-Nya dan Rasulullah. Karenanya itu tertuang dalam Quran Surat At-Taubah ayat 3
Arab: وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ
Artinya: dan ini (adzan) adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya terhadap umat manusia.
Selamat malam semuanya, lama pengen ngeblog lagi nih
Kalo dahulu kan umumnya share perihal ilmu Arti Mimpi / Ilmu Pelet / Bacaan Doa Lainnya. Mungkin sekarang coba share ilmu agama, meskipun dasar dengan tujuan utama adalah untuk self reminder penulis sendiri.
Oke kali ini aku akan bagikan perihal DOA SETELAH MENDENGAR ADZAN DAN IQOMAH yang penulis sendiri masih salah-salah dalam membacanya. Semoga Membantu
Azan (ejaan KBBI) atau adzan (Arab: أذان) adalah panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya salat fardu. Dikumandangkan oleh seorang muadzin tiap salat lima waktu.
Azan mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Awalnya, pada suatu hari Nabi Muhammad S.A.W mengumpulkan para teman untuk memusyawarahkan bagaimana sistem memberitahu masuknya waktu salat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke mesjid untuk melakukan salat berjamaah.
Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan agar dikibarkan bendera sebagai petunjuk waktu salat telah masuk. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu terhadap umum. Ada juga yang mengusulkan agar ditiup trompet seperti yang umum dikerjakan oleh pemeluk agama Yahudi.
Pembahasan Doa Sesudah Adzan Dan Iqomah
Ada lagi yang mengusulkan agar dibunyikan lonceng seperti yang umum dikerjakan oleh orang Nasrani. Ada seorang teman yang memberi saran bahwa manakala waktu salat tiba, karenanya segera dinyalakan api pada daerah yang tinggi di mana orang-orang dapat dengan mudah memperhatikan ke daerah itu, atau setidaknya, asapnya dapat diperhatikan orang meskipun berada di daerah yang jauh.
Yang memperhatikan api itu, hendaklah datang menghadiri salat berjamaah.
Seluruh usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi. Tapi, ia menukar lafal itu dengan assalatu jami’ah (marilah salat berjamaah).
Lantas, ada usulan dari Umar bin Khattab jikalau ditunjuk seseorang yang bertingkah sebagai pemanggil kaum Muslim untuk salat pada tiap masuknya waktu salat.
Kemudian saran ini dapat diterima oleh seluruh orang dan Nabi Muhammad S.A.W juga menyetujuinya.Lafal azan hal yang demikian didapat dari hadis perihal asal muasal adzan dan iqamah:
“ Abu Daud mengisahkan bahwa Abdullah bin abbas berkata sebagai berikut: “Ketika sistem memanggil kaum muslimin untuk salat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku berfantasi. Saya memperhatikan ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Saya dekati orang itu dan bertanya kepadanya,
“apakah ia bermaksud akan memasarkan lonceng itu? Apabila memang seperti itu, aku memintanya untuk memasarkan kepadaku saja”. Orang hal yang demikian justru bertanya,” Untuk apa?” Saya menjawabnya, “Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan salat”. Orang itu berkata lagi, “Maukah kau kuajari sistem yang lebih bagus? Dan aku menjawab, “ya” dan ia berkata lagi dengan suara yang betul-betul lantang:
Allahu Akbar Allahu Akbar
Suara Adzan Latin
Asyhadu alla ilaha illallah
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Hayya ‘alash sholah (2 kali)
Hayya ‘alal falah (2 kali)
Allahu Akbar Allahu Akbar
La ilaha illallah
Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad S.A.W, dan menyebutkan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad S.A.W, berkata, “Dia mimpi yang hakekatnya nyata. Berdirilah disamping Bilal bin Rabbah dan ajarilah ia bagaimana mengungkapkan kalimat itu. Terbukti mesti mengumandang adzan seperti itu dan ia memiliki suara yang betul-betul lantang.
” Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal.” Dia, mimpi serupa dialami pula oleh Umar. Sesudah juga menceritakannya terhadap Nabi Muhammad S.A.W.
Kamu lelaki yang membawa lonceng itu melafalkan azan, ia membisu sebentar, lalu berkata: “Begitu katakan jikalau salat akan didirikan:
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Asyhadu alla ilaha illallah
Asyhadu anna Muhammadarrasullulah
Hayya 'alash sholah
Hayya 'alal falah
Qod qomatish sholah (2 kali), artinya "Salat akan didirikan"
Allahu Akbar, Allahu Akbar
La ilaha illallah
Sebenarnya subuh, aku mendatangi Rasulullah S.A.W kemudian kuberitahu ia apa yang kumimpikan.
Diapun bersabda: “Dia itu adalah mimpi yang benar, insya Allah. Bangkitlah bersama Bilal dan ajarkanlah kepadanya apa yang kau mimpikan agar diadzankannya (diserukannya), sebab hakekatnya suaranya lebih lantang darimu.” Sesudah berkata: Karenanya aku bangkit bersama Bilal, lalu aku ajarkan kepadanya dan ia yang berazan.
Sesudah berkata: Karenanya hal yang demikian terdengar oleh Umar bin al-Khaththab ketika ia berada di rumahnya. Kemudian ia keluar dengan selendangnya yang menjuntai. Terbukti berkata: “Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar, sungguh aku telah memimpikan apa yang dimimpikannya.” Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda: “Karenanya bagi Allah-lah seluruh puji.”
”
Kejadian dalam hadits hal yang demikian terjadi di Madinah pada tahun pertama Hijriah atau 622 M.
Adab Mendengar Dan Membaca Doa Sesudah Adzan
Adapun adab melakukan azan menurut jumhur ulama adalah sebagai berikut:
- Kriteria muazin
- Muslim dan berakal
- Tak agamanya
- Diutamakan orang dewasa, namun jikalau terpaksa si kecil kecil tak mengapa
- Suara sifat amanah
- Ketentuan mendapatkan bayaran azan
- Melakukan muazin lantang dan merdu
- Memperhatikan dan tata sistem azan
- Muazin disunnahkan suci dari hadas besar dan kecil
- Berdiri
- Muazin menghadap ke arah kiblat ketika mengumandang azan
- Tertib azan ditempat tinggi, atau dengan pengeras suara
- Ketika tajwid, memperlambat azan dan mempercepat iqamah
- Meletakkan jari-jari di alat pendengar ketika adzan
- Menengok ke kanan dan ke kiri ketika haya’alatain
- Menjawab azan
Apabila menjawab azan adalah sunnah muakad. Ketika azan bergema, kita umat muslim disarankan untuk sebentar meninggalkan kesibukan dan memperdengarkan lalu menjawab adzan sebagai wujud penghormatan kita terhadap adzan hal yang demikian.
Abu Sa’id Al-Khudri malahan memberitakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Hadits Menjawab Panggila Adzan
إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya :
“Apabila kalian mendengar adzan karenanya ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW pernah menjanjikan keutamaan memperdengarkan dan menjawab seruan adzan. Dalam sebuah hadits beliau mengatakan:
“Barangsiapa yang mendengar suara adzan kemudian ia berucap: Asyhadu alla ilaaha illahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, radlitu billahi rabba wabi muhammadin rasulan wabil islami diinan (Saya bersaksi bahwa tak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, aku ridha Allah sebagai Rabb, dan Muhammad sebagai Rasul dan aku ridha Islam sebagai agama), karenanya Allah akan mengampuni dosanya,” (HR. Muslim (579) dari Sahl bin Sa’ad)
Berikut tata cara menjawab azan dan iqomah serta doa sesudah azan dan iqomah selesai: Jawaban Adzan
Lafadz Adzan
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
Sunnah Membaca Doa Sesudah Adzan
Apabila mendengar suara azan, disunahkan untuk menjawab azan hal yang demikian sebagaimana yang diucapkan oleh muazin, kecuali jikalau muazin mengungkapkan: “Hayya alash-shalah, “Hayya alal-falah”, dan “Ashsalatu khairum minan-naum” (dalam azan Subuh).
Apabila muazin mengungkapkan “Hayya alash-shalah” atau “Hayya alal-falah”, disunahkan menjawabnya dengan lafal “La haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim” yang artinya “Tiada tenaga dan tiada tenaga kecuali dengan pertolongan Allah”. Jawaban Adzan Subuh
Lafadz Adzan Subuh
صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَالشَّاهِدِيْنَ
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Apabila muazin mengungkapkan “Ashsalatu khairum minan-naum” dalam azan Subuh, disunahkan menjawabnya dengan lafal “Shadaqta wa bararta wa ana ‘ala dzalika minasy syahidin” yang artinya “Benarlah engkau dan baguslah ucapanmu dan aku termasuk orang-orang yang menyaksikan kebenaran itu”.
Kamu cukup lama berbincang-bincang mengenai landasan apa itu azan, karenanya kembali lagi ke tujuan awal “Doa sesudah mendengar Adzan dan Iqomah”. Dan sehabis menjawab azan muazin dan iqomahnya karenanya kita lanjut untuk berdoa sesudah azan serta iqomah, untuk doanya sebagai berikut:
Bacaan Doa Setelah Adzan dalam Bahasa Arab
Doa Setelah Adzan
اَللهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Doa Setelah Adzan Latin:
ALLOOHUMMA ROBBA HAADZIHID DA’WATIT TAAMMATI WASHSHOLAATIL QOO-IMATI AATI MUHAMMADANIL WASHIILATA WAL FADHIILATA WASY SYAROFA WAD DARAJATAL ‘AALIYATAR ROFII’ATA WAB’ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDAL LADZII WA’ADTAH INNAKA LAA TUKHLIFUL MII’AADA YA ARHAMAR ROOHIMIINA
Artinya :
Ya Allah Sesudah yang memiliki seruan yang total dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (daerah yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah ia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkaujanjikan, hakekatnya Engkau tiada menyalahi komitmen, duhai dzat yang paling Penyayang.
Bacaan Doa /Kamu Iqomah dalam Bahasa Arab
اَقَامَهَااللهُ وَاَدَامَهَا مَادَامَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ
AQOOMAHALLOOHU WA-ADAAMAHAA MAADAAMATIS SAMAAWAATU WAL-ARDLU
Artinya :
Semoga Allah menegakkan dan mengekalkan shalat selama masih ada langit dan bumi.
Baca Juga: Doa Dan Tata Cara Nikah Bathin Menurut Tasawuf
Refrensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Azan
- https://news.detik.com
- http://www.blogkhususdoa.com/
- http://wongnduso.blogspot.com/