Daftar Isi
Bacaan Doa Tola Bala Arab Dan Latin Menghilangkan Sihir , Santet Juga Kesialan Pada Diri Kita Dengan solat dan mandi Untuk buang sial
Doa Tolak Bala – Untuk membebaskan diri dari kesialan hidup dan mengangkat dari kemiskinan, coba amalkan dengan penuh keyakinan metode menghilangkan kesialan pada diri kita berikut ini. Di dalam ilmu hikmah sendiri mengajari Cara mengundang keberuntungan dan menghilangkan kesialan yaitu dengan doa dan ikhtiar.
Karena itu pada kesempatan ini ada sebuah doa menghilangkan kesialan pada diri kita. Sehingga keberuntungan akan senantiasa datang terhadap kita. Kemujuran ini bisa didapat dari doa (memohon) terhadap Allah dengan melakukan shalat dan sabar.
Inilah Bacaan Doa Tolak Bala Arab Untuk Menghilangkan Pengaruh Sihir Dan Buang Sial
Bacaan Doa Tolak Bala Latin :
Allahummaadfa’ “annal-ghala a wal bala a wal waba a wal fahsya a wal-munkara was-suyufal-mukhtalifata wasy-syadaida wal-mihana ma zhahara minha wa ma bathan min baladina khashsatan wa mil buldanil-muslimina’ammatan, innaka ‘ala kulli syai’in qadir.
Arti Doa Tolak Bala :
“Ya Allah yang menghilangkan segala ‘bebendu’ (penderitaan dan kesengsaraan), cobaan, kesusahan, kejelekan, kemungkaran, kekeliruan yang bermacam-macam, kesedihan, cobaan yang tanmpak serta cobaan yang tidak tampak dari negeri kami khususnya, dan umummnya dari negeri-negeri orang Muslim, sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Cara Menghilangkan Kesialan Pada Diri Kita Paling Ampuh
Tapi Sebenernya Orang sering kali mencari-cari Cara Doa Tolak Bala atau menghindari petaka dan menghilangkan kesialan dalam dirinya. Sayangnya mereka menempuh metode yang tak ditunjuki oleh Allah dan tak diajar oleh NabiNya. Padahal metode menghilangkan bala / petaka / kesialan bukan dengan metode melakukan ruwatan, melarung sesajen, menggelar wayang 3 hari 3 malam, atau membuang kepala kerbau, namun dengan metode –metode yang disyari’atkan Islam yaitu :
1 Bertaubat
Oleh karena salah satu karena datangnya kesialan itu yaitu dosa-dosa yang kita perbuat.
Sebenarnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berperilaku dosa. (Q.S. Yunus [10] : 17)
Padahal maksud dari ayat di atas yaitu tak beruntung karena orang yang berdosa itu akan disiksa dan dihukum di neraka, namun tak beruntung di sini bisa juga berarti tak beruntung di dunia. Sebagaimana dibeberkan dalam hadits bahwa kemaksiatan bisa menyebabkan kesempitan rezeki.
Sebenarnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. (H.R. Tirmidzi dan Al Hakim)
Karenanya untuk menghilangkan kesialan itu yaitu dengan melakukan taubatan nasuha. Melainkan bisa jadi pula untuk sementara waktu rezeki itu masih disempitkan padahal telah melakukan taubatan nasuha, hal itu dikarenakan untuk melebur dosa dosa kita dan kita diwujudkan sulit payah dalam mencari rezeki. Sekiranya dia sabar dalam kesusahan itu karenanya akan memperoleh pahala yang pahalanya itu bisa menutupi dan melebur dosa dosanya.
Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai malah duri yang menikam (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (H.R. Bukhari)
Sebenarnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberi Allah kepadanya. Sekiranya dia restu dengan bagian yang diterimanya karenanya Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Sekiranya dia tak restu dengan pemberianNya karenanya Allah tak akan memberinya memberi manfaat. (H.R. Ahmad)
Baca Juga : Ajian Pelet Pelintir Merica
Barangsiapa ditimpa petaka dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tak dikeluhkannya terhadap siapapun karenanya menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya. (H.R. Ath-Thabrani)
2 Bertaqwa
Salah satu karena datangnya nya kesialan yaitu karena kurangnya taqwa seseorang. Taqwa itu yaitu berhati hatid dan menjaga diri dalam menapaki kehidupan ini dengan melakukan instruksi Allah dan menjauhi laranganNya. Karenanya akibat dari kurang taqwa itu bisa menyebabkan seseorang terus menerus dirundung malang dan tak beruntung nasibnya.
Padahal orang yang bertaqwa terhadap Allah akan mendapatkan keberuntungan dan dibeberkan jalan keluar dari persoalan yang dihadapinya
Bertaqwalah terhadap Allah agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Baqarah 189)
Selain itu dia juga akan diberi rezeki dari arah yang tak dikira-sangka dan dicukupi keperluannya
Barangsiapa bertaqwa terhadap Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. memberinya rezki dari arah yang tiada dikira-sangkanya. barangsiapa yang bertawakkal terhadap Allah niscaya Allah akan mencukupi (keperluan)nya. Sebenarnya Allah melakukan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sebenarnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. Ath-Thalaaq [65] : 2-3)
3 . Beramal
Oleh karena salah satu karena ketidakberkahan dan ketidakberuntungan itu karena tak ditunaikannya zakat, kurang bershodaqoh sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah s.a.w.
Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat namun Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
Karenanya untuk menghilangkan kesialan yaitu dengan metode bershodaqoh.
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya petaka. (H.R. Ath-Thabrani)
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (H.R. Al-Baihaqi)
Dari dua hadits di atas kita tahu bahwa shodaqoh dan zakat disamping melindungi harta dari petaka dan kemusnahan, juga akan mendatangkan rezeki yag lebih besar.
Perlu dipahami di sini bahwa dalam bershodaqoh skala prioritasnya yaitu utamakan sanak kerabat yang miskin baru memberi pada orang lain.
4. Berdoa ( Membaca Doa Tolak Bala )
Rasulullah s.a.w. mengajari pada kita salah satu metode meniadakan kesialan yaitu dengan berdoa.
Berlindunglah terhadap Allah dari kesengsaraan (akibat) petaka dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (H.R. Muslim)
Redaksi doanya berjenis-jenis-jenis, salah satunya yang dicontohkan Rasulullah s.a.w. yaitu doa sebagai berikut :
Dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa tak melanjutkan aktifitas kebutuhannyanya karena thayyarah (beranggapan tidak beruntung karena memandang burung atau yang lainnya) karenanya sungguh dia telah berperilaku syirik.” Para teman bertanya; “Lalu apakah yang bisa meniadakannya (kesialan itu?) wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “hendaklah dia berdo’a; ALLAHUMMA LAA KHAIRO ILLA KHAIRUKA WALAA THOIRO ILLA THOIRUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA (Ya Allah, tak ada kebaikan kecuali kebaikan yang datang dari-Mu, dan tak ada nasib bagus kecuali nasib bagus yang datang dari-Mu, dan tak ada Ilah kecuali-Mu.” (H.R. Ahmad No. 6748)
5. Berdzikir Kalimat Thayyibah
Salah satu metode menghilangkan kesialan yaitu dengan mengingat Allah sebanyak-banyaknya atau membaca dzikir. Di dalam Al-Qura’an Allah SWT berfirman :
karenanya bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Jumu’ah [62 ] : 10)
berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Anfal [8 ] : 45)
Dalam hadits Rasulullah s.a.w. juga memerintahkan sebagai ganti thiyaroh yaitu al fa’u yaitu membaca kalimat thoyibah (kalimat yang bagus atau dzikir)
Telah menyebutkan terhadap kami Abu Al Yaman telah memberitakan terhadap kami Syu’aib dari Az Zuhri dia berkata; telah memberitakan kepadaku ‘Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah bahwa Abu Hurairah berkata; aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak ada thiyarah (menganggap tidak beruntung pada sesuatu sehingga batal melakukan sesuatu) dan yang bagus yaitu Alfalu.” Para teman bertanya; “wahai Rasulullah apakah Al fa
lu itu?” beliau menjawab: “Ialah kalimat bagus yang di dengar oleh salah satu dari kalian.” (H.R. Bukhari No. 5313)
telah menyebutkan terhadap kami ‘Abd bin Humaid; Telah menyebutkan terhadap kami ‘Abdur Razaq; Telah memberitakan terhadap kami Ma’mar dari Az Zuhri dari ‘Ubaidullah bin ‘Abdillah bin ‘Utbah bahwa Abu Hurairah r.a. berkata; Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak ada akibat jahat karena burung. yang paling bagus yaitu Al Fa’l. Lalu beliau ditanya; ‘Apa itu Al Fa’l, Ya Rasulullah? ‘ Jawab beliau; ‘Kalimah shalihah (bagus) yang di dengar oleh salah seorang di antara kalian.” (H.R. Muslim No. 4122)
Hal Terpenting yang kalian harus lakukan selain membaca doa tolak bala , Kalian bharus melakukan hal yang bisa membawa keberuntungan untukmu, sebagai saran kalian bisa melakukan hal hal dibawah ini, kami refrensikan dengan sumber yang jelas :
1.Meminta Maaf dan Berkati Pada Orang Tua
Oleh karena kesialan itu bisa muncul akibat durhaka pada orang tua, karenanya untuk menghilangkankesialan itu hendaklah memohon maaf pada orang tua, menyayangi mereka dan melakukan apa saja yang menyenangkan hati mereka.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ridha Allah bergantung terhadap keridhaan orang tua dan marah Allah bergantung terhadap kemurkaan orang tua” (H.R. Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 2, Ibnu Hibban No. 2026 At-Tirmidzi No. 1899, Al-Hakim Juz IV 151-152), Hadits ini dishahihkan atas prasyarat Muslim dan Adz-Dzahabi menyetujuinya. Nashiruddin Al-Albani mengatakan dalam Shahiih Adabul Mufrad, hadits ini sahih sebagaimana yang dikatakan oleh mereka berdua (Al-Hakim dan Adz-Dzahabi)..
Simaklah hadits berikut ini kisah yang mencontohkan manfaat dari bakti terhadap orang tua untuk menyelamatkan dari petaka dan kesusahan yang dihadapi :
Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Dikala mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar ambruk dan menutupi mulut gua. Beberapa mereka berkata terhadap yang lain: ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon terhadap Allah dan bertawassul melewati amal hal yang demikian, dengan kemauan agar Allah menghilangkan kesusahan hal yang demikian.
Salah satu di antara mereka berkata: ‘Ya Allah, sebenarnya aku memiliki kedua orang tua yang telah lanjut usia padahal aku memiliki isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, saat pulang ke rumah aku senantiasa memerah susu dan memberikan terhadap kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku sepatutnya berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dapati orang tuaku telah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya.
Susu hal yang demikian tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Si-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tak memberikannya. Aku tak akan memberikan terhadap siapa malah sebelum susu yang aku perah ini kuberikan terhadap kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari saat orang tuaku bangun, aku berikan susu ini terhadap keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan terhadap anak-anakku. Ya Allah, jika tindakan(amal sholeh) ini yaitu tindakan yang bagus karena mengharap wajah-Mu, karenanya bukakanlah mulut gua ini.’ Karenanya batu yang menutupi pintu gua itu malah bergeser sedikit (H.R. Bukhari Muslim)
Pada hadits di atas disebutkan bagaimana amal sholeh berupa bakti pada orang tua bisa mengangkat petaka yang menimpa seseorang. Karenanya hendaknya seseorang menolak bala/tidak beruntung itu bukan dengan metode yang aneh aneh yang dibisikkan jin terhadap hatinya. Melainkan sebaiknya dia mengawalinya dari berperilaku bagus pada orang tuanya.
2. Menyambung Silaturahmi
Salah satu metode menghilangkan kesialan yaitu menyambung silaturahmi. Prioritas pertama tentu terhadap sanak kerabat, tetangga dan terhadap teman-teman lainnya.
Artinya : Barangsiapa yang mau diluaskan rizkinya dan di-panjang-kan umurnya, karenanya hendaklah dia menyambung silaturrahimnya (H.R. Bukhari Muslim)
Secara akal jika orang itu luas kenalannya dan banyak pertemanannya, senantiasa berperilaku bagus pada orang, mungkin membisu-membisu ada orang yang mendoakan keselamatan baginya. Sekiranya memperoleh kesusahan, akan ada orang yang membantunya, jika memperoleh petaka akan datang orang menolongnya.
3.Meminta Maaf dan Mengembalikan Hak Orang Bisa Dizhalimi
Oleh karena salah satu karena kesialan itu yaitu karena doa orang yang terzhalimi, dan doa orang yang terzhalimi itu dikabulkan Allah, karenanya bagaimana jika orang yang terzhalimi itu mengutuknya dan mendoakan keburukan baginya? Telah jadi petaka dan itu menimpa seseorang karena doa orang yang terzhalimi.
Dari Abu Hurairah r.a. , Telah berkata Rasulullah s.a.w. , ‘Ada tiga do’a yg dikabulkan oleh Allah SWT -yang tak diragukan tentang do’a ini-, yang pertama yaitu do’a kedua orang tua terhadap anak yang kedua do’a orang yg musafir -yang sedang dalam perjalanan-, yang ketiga do’a orang yg dizhalimi” (H.R. Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
Barangsiapa mendo’akan keburukan terhadap orang yang menzaliminya karenanya dia telah memperoleh kemenangan. (H.R. Tirmidzi dan Asysyihaab)
Karenanya hendaklah meminta maaf dan menyambung kembali silaturahmi dengan orang yang pernah dizhalimi. Sekiranya ada hak-hak yang terampas, karenanya hak orang hal yang demikian sepatutnya dikembalikan atau ditunaikan.
4.Melainkan Orang Lain
Salah satu metode menghilangkan kesempitan dan kesusahan yaitu membantu orang lain, dan meringankan kesusahan orang lain.
Barangsiapa mau agar do’anya terkabul dan kesusahan-kesusahannya teratasi hendaklah dia membantu orang yang dalam kesempitan. (H.R. Ahmad)
Barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya Alloh akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. (H.R. Muslim)
Sekilas hal ini kelihatan ironis, jika diri kita sendiri mengalami kesusahan bagaimana mungkin kita diperintah meringankan kesusahan orang lain? Melainkan meringankan kesusahan orang lain banyak caranya, adakalanya hanya dengan tutur kata yang bagus, tuntunan yang arif, menunjukkan rasa empati dan simpati, telah menghibur orang yang sedang dilanda kesusahan.
Selain itu kita malah bisa mendoakan orang yang ditimpa petaka dan kesusahan tanpa orang itu tahu. Dengan metode demikian, malaikat akan balik mendoakan kita sebagaimana kita mendoakan orang itu.
Baca Juga : Doa Penglaris Dagangan
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., bahwasannya Rasulullah s.a.w. bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dikerjakan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya yaitu doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, tiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, karenanya malaikat hal yang demikian berkata `aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang dia dapatkan\\’” (H.R. Muslim No. 2733)
6.Memakan Harta Bisa Halal
Mengumpulkan harta dengan metode yang haram seperti korupsi, manipulasi, mengurangi timbangan, mencampur barang, mencegat dagangan, menimbun barang, membohongi dll akan mendatangkan petaka dan kesialan pada pelakunya. Sebagaimana diucapkan dalam hadits berikut ini :
Barangsiapa mengumpulkan harta dengan tak sewajarnya (tak benar) karenanya Allah akan memusnahkannya dengan air (banjir) dan tanah (longsor). (H.R. Al-Baihaqi)
Karenanya salah satu jalan agar terhindar dari petaka yaitu dengan memakan harta yang halal dan menghindari diri dari memakan harta yang haram, termasuk juga jangan memberi anak dan istri dengan harta yang haram.
7.Tidak Mabuk, Tidak Menyembah Berhala dan Tidak Berjudi
Salah satu penyebab kesialan yaitu mabuk-mabukan, berjudi dan menyembah berhala. Orang yang mabuk tak menyadari apa yang diperbuatnya dan tak bisa mengontrol tindakannya. Selain itu alkohol dalam darah akan membuatnya bersikap emosionil dan rakus pada dunia.
Hai orang-orang yang beriman, sebenarnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah yaitu termasuk tindakan syaitan. Karenanya jauhilah tindakan-tindakan itu agar kamu memperoleh keberuntungan (Q.S. Al-maidah [5] : 90).
Pada ayat di atas diperintahkan jauhilah tindakan hal yang demikian agar beruntung. Artinya jika mabuk dan judi bisa penyebab dari segala kesialan karena mabuk dan judi menyebabkan pertikaian dan konflik. Kita bisa memandang bahwa seringkali tawuran yang terjadi pada konser musik disebabkan karena mabuk-mabukan. Termasuk dalam perkara ini yaitu teler atau sakaw akibat narkoba. Orang sering kali kalap dan berperilaku apa saja akibat dari teler. Ialah pula akibat keok judi, orang menjadi mendadak miskin, gulung tikar, keluarga terlantar dan tak sedikit yang bunuh diri.
8.Ruqyah Syar’iyyah
Salah satu penyebab kesialan yaitu gangguan dan rekayasa jin kafir dan antek-antek kaki tangan iblish seperti dukun dan tukang sihir dan tukang santet. Mereka dengan sihirnya bisa membuat keburukan pada kehidupan manusia, seperti pertengkaran dan kekisruhan dalam rumah tangga.
Mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu bisa memisahkan suami dari istrinya, mereka tak akan bisa mencelakakan seseorang dengan sihirnya itu kecuali dengan izin Allah (Q.S.Al-Baqarah [2] : 102)
Jin juga bisa membuat seoarang wanita mandul
telah dikatakan terhadap mereka ‘sebenarnya orang-orang Yahudi telah menyihir kalian, sehingga kalian tak akan memiliki anak’.” (H.R. Bukhari No. 5047)
Setan jin kadang bisa menyerupakan sesuatu dan merekayasa untuk mencelakakan manusia
Ibnu Abbas r.a. berkata: “Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal kemudian dilemparkan ke hadapan Rasulullah S.a.w. yang sedang duduk di atas tikar. Kemudian kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah S.a.w. Kemudian bersabda: “ kalian tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkali berwujud seekor tikus yang membawa sesuatu (yang gampang dibakar) yang ditujukkan ke lampu hal yang demikian sehingga bisa membakar kalian” (Atsar .R. Abu Daud dengan sanad shahih)
Karenanya untuk menghindari dari serangan setan jin dan manusia semacam ini kita sepatutnya melakukan ruqyah syar’iyyah. Ialah membaca dzikir dan doa yang diajar Rasulullah s.a.w. untuk menolak gangguan jin dan sihir yang mungkin menimpa diri kita.
jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, karenanya mohonlah perlindungan terhadap Allah.” (Q.S. Fushshilat [41] : 36).
Rasulullah s.a.w. bersabda, “Seorang hamba tak bisa menjaga dirinya dari kejahatan setan kecuali dengan dzikrulloh.” (H.R. Tirmidzi)