Daftar Isi
Bacaan Doa Ziarah Kubur Lengkap, Singkat Dan Pendek Untuk Orang Tua Dan Untuk Umum
Doa Ziarah Kubur – Kuburan yaitu daerah di mana seluruh jenazah manusia dimakamkan. Alam kubur ialah alam yang mesti dilewati oleh manusia dalam perjalanannya menuju Allah, sesudah ia melintasi dunia dengan seluruh kenimatannya. Di alam kubur inilah manusia akan berada hingga mereka dibangkitkan. Sesudah kematiannya, manusia lalu dikuburkan, seperti yang ditunjukkan di dalam QS. Abasa [80] ayat 17-22 Yang Artinya Binasalah manusia Betapa amat kekafirannya? Dari Apakah Allah menciptakannya?
Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannyal [ fase-fase kejadianya ] kemudian Dia memudahkan jalannya. [ Kelahiran- nya atau memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat ] kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, Kemudian jikalau Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. Selain alam kubur, diketahui pula istilah Bar- zakh yang diceritakan dua kali dalam Al-Qur’an, ya- itu QS. al-Rahman [55]: 19-20 dan QS. al-Mu’minun [23]: 99-100.
Ayat pertama mengungkapkan bahwa Allah mengizinkan dua lautan ialah air laut dan air sungai saling berjumpa dan mengalir, tapi antara kedu anya ada pemisah (Barzakh) sehingga masing-masing tak melampaui, ialah air laut tak mewujudkan air sungai asin dan tak juga air tawar mewujudkan air laut tawar.
Ayat kedua menguraikan keadaan oran orang durhaka ketika kematiannya dengan menginformasikan bahwa hingga jikalau datang kematian terhadap seseorang di antara mereka, ia berkata: “Tuhanku. kembalikanlah saya ke dunia agar saya bisa bersedekah saleh. Sekali-kali tak. Sebenarnya itu hanya perkataan saja dan di hadapan mereka ada barzakh hingga mereka dibangkitkan.
Kenapa Kita Harus Membaca Doa Ziarah Kubur ?
Orang-orang yang sudah berada di dalam kubur, Berharap kembali lagi ke dunia agar mereka bisa kembali melaksanakan amal saleh. Mereka hakekatnya menyesali diri mereka karena mereka kurang amal saleh ketika masih berada di dunia.
Di alam kubur, tiap orang juga sudah merasakan kenikmatan yang didapatkan menurut amal salehnya dan merasakan azab kubur bagi mereka yang tak bersedekah saleh sewaktu hidupnya di dunia ini.
Sekitar Dilema Penghuni kubur
Rasulullah saw bersabda:
“Berilah hadiah mayit-mayitmu.” Kemudian kami (sahabat) bertanya: Apa hadiah untuk mayit? Beliau menjawab: “Sedekah dan doa.” (Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 570)
Rasulullah saw bersabda:
“Sebetulnya tiap Jum’at arwah orang-orang mukmin datang ke langit dunia vertikal dengan rumah mereka, seraya masing-masing mereka memanggil dengan suara yang sedih sambil menangis: wahai keluargaku, buah hati-anakku, ayahku dan ibuku, kerabatku, sayangi kami niscaya Allah menyayangi kalian dengan hadiah yang kalian berikan pada kami. Celaka kami (karena harta kami), kami yang dihisab, orang lain yang mengambil manfaat.”
Dalam hadis yang lain Rasulullah saw bersabda:
“Masing-masing mereka memanggil kerabatnya: Sayangi kami dengan dirham atau roti atau baju, niscaya Allah menyayangi kalian dengan baju dari surga.” Kemudian Rasulullah saw menangis. Kami (sahabat) malah turut menangis, Rasulullah saw tidak kuasa mengobrol karena banyaknya menangis.
Kemudian beliau bersabda: “Mereka itu merupakan saudara kalian dalam agama, mereka hancur menjadi tanah sesudah mereka (di dunia) diliputi kesenangan dan kenikmatan. Mereka memanggil dengan seruan: “Celaka kami, bila kami dahulu menginfakkan harta kami di jalan ketaatan kepada Allah dan ridha-Nya, niscaya kami tidak butuh pada kalian.” Lalu mereka pulang dengan kerugian dan penyesalan, dan mereka berseru: Cepatlah kalian beramal untuk mayit kalian.”
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami berziarah pada orang-orang yang sudah meningga? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku bertanya lagi: Apakah mereka mengetahui kami saat kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: “Demi Allah, mereka mengetahui kalian, mereka senang dan terhibur dengan absensi kalian.” Aku bertanya lagi: Apa yang harus kami baca saat kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: bacalah doa ini. (lihat doa berikutnya)
Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata:
“Barangsiapa yang tidak kapabel berziarah kepada kami (Ahlul bait), karenanya hendaknya berziarah pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami, karenanya akan dicatat baginya seperti pahala berziarah kepada kami; dan barangsiapa yang tidak kapabel menyambung silaturahim pada kami, karenanya hendaknya menyambung silaturahim pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami, karenanya akan dicatat baginya seperti pahala menyambung silaturahim pada kami.”
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
“Barangsiapa yang mendatangi kuburan saudaranya yang mukmin, kemudian meletakkan tangannya pada kuburannya, dan membaca surat Al-Qadar (7 kali), karenanya ia akan diselamatkan pada hari kiamat.” Dalam hadis yang lain disebutkan: “dan menghadap ke kiblat.”
Syeikh Abbas Al-Qumi (ra) mengatakan: Pahala bacaan surat tersebut untuk orang yang membacanya, juga untuk penghuni kubur yang diziarahi. Sebab hal ini dikuatkan oleh hadis-hadis yang lain.
Bacaan Doa Ziarah Kubur Lengkap Untuk Umum
Makruh Ziarah kubur di malam hari
Seputar makruhnya ziarah ke kuburan orang-orang mukmin di malam hari, Rasulullah saw bersabda kepada Abu Dzar: “Jangan sekali-kali kamu berziarah kepada mereka di malam hari.”
Sopan Ziarah dan doa ziarah kubur
Pertama: Ketika memasuki areal kuburan mengungkapkan salam.
Abdullah bin Sinan pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Bagaimana cara mengungkapkan salam kepada penghuni kubur? Beliau menjawab: Ucapkan:
اَلسَّلاَمُ عَلَى اَهلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَنْتُمْ لَنَا فَرْطٌ وَنَحْنُ اِنْ شَآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ
Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr, minal mu’minîna wal muslimîn, antum lanâ farthun, wa nahnu insyâallâhu bikum lâhiqûn.
Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau sudah mendahului kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu.
Atau mengungkapkan salam seperti yang dididik oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
اَلسَّلاَمُ عَلَى اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مِنْ اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ، يَا اَهْلَ لاَ اِلَهَ اِلاَّ بِحَقِّ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ كَيْفَ وَجَدْتُمْ قَوْلَ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مِنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ، يَا لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِحَقِّ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ اِغْفِـرْ لِمَنْ قَالَ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ، وَاحْشَـرْنَا فِي زُمْرَةِ مَنْ قَالَ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ عَلِيٌّ وَلِيُّ اللهِ
Assâlamu ‘alâ ahli lâ ilâha illallâh min ahli lâ ilâha illallâh , ya ahla lâ ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh kayfa wajadtum qawla lâ ilâha illallâh min lâ ilâha illallâh, ya lâ ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh ighfir liman qâla lâ ilâha illallâh, wahsyurnâ fî zumrati man qâla lâ ilâha illallâh Muhammadun Rasûlullâh ‘Aliyyun waliyullâh.
Salam bagi yang mengungkapkan la ilaha illallah dari yang mengungkapkan la ilaha illallah, wahai yang mengungkapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah, bagaimana kamu mendapat kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni orang yang membaca kalimah la ilaha illallah, dan himpunlah kami ke dalam klasifikasi orang yang mengucapkan la ilaha illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah.
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengungkapkan (salam tersebut), Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya 50 tahun.”
Kedua: membaca:
- Surat Al-Qadar (7 kali),
- Surat Al-Fatihah (3 kali),
- Surat Al-Falaq (3 kali),
- Surat An-Nas (3 kali),
- Surat Al-Ikhlash (3 kali),
- Ayat Bangku (3 kali).
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di kuburan seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan oleh malaikat itu sehingga Allah memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3 kali).”
Ketiga: Membaca doa berikut ini (3 kali):
اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْئَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ اَنْ لاَتُعَذِّبَ هَذَا الْمَيِّتِ
Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu’adzdziba hâdzal may¬yit.
Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini.
Rasulullah saw bersabda:
“Tak ada seorang malah yang membaca doa tersebut (3 kali) di kuburan seorang mayit, kecuali Allah menjauhkan darinya azab hari kiamat.”
Keempat: Meletakkan tangan di kuburannya sambil membaca doa berikut:
اَللَّهُمَّ ارْحَمْ غُرْبَتَهُ، وَصِلْ وَحْدَتَهُ، وَاَنِسْ وَحْشَتَهُ، وَاَمِنْ رَوْعَتَهُ، وَاَسْكِنْ اِلَيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ يَسْـتَغْنِي بِهَا عَنْ رَحْمَةٍ مِنْ سِوَاكَ، وَاَلْحِقْهُ بِمَنْ كَانَ يَتَوَلاَّهُ
Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin raw‘atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka, wa alhiqhu biman kâma yatawallâhu.
Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak memerlukan beri sayang dari kecuali-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai.
Ibnu Thawus mengatakan: Kalau kamu hendak berziarah ke kuburan orang-orang mukmin, karenanya hendaknya hari Kamis, bila tidak, karenanya waktu tertentu yang kamu kehendaki, menghadap ke kiblat sambil meletakkan tangan pada kuburannya dan membaca doa tersebut.
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami berziarah ke orang-orang yang sudah meningga? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku bertanya lagi: Apakah mereka mengetahui kami saat kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: “Demi Allah, mereka mengetahui kalian, mereka senang dan terhibur dengan absensi kalian.” Aku bertanya lagi: Apa yang baca saat kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: bacalah doa ini:
اللَّهُمَّ جَافِ اْلاَرْضَ عَنْ جُنُوبِهِمْ وَ صَاعِدْ إِلَيْكَ أَرْوَاحَهُمْ وَ لَقِّهِمْ مِنْكَ رِضْوَانًا وَ أَسْكِنْ إِلَيْهِمْ مِنْ رَحْمَتِكَ مَا تَصِلُ بِهِ وَحْدَتَهُمْ وَ تُونِسُ بِهِ وَحْشَتَهُمْ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Allâhumma jâfil ardha ‘an junûbihim, wa shâ’id ilayka arwâhahum, wa laqqihim minka ridhwânâ, wa askin ilayhim mir rahmatika mâ tashilu bihi wahdatahum, wa tûnisu bihi wahsyatahum, innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr.
Ya Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, sampaikan mereka pada ridha-Mu, tenteramkan mereka dengan rahmat-Mu, rahmat yang menyambungkan kesendirian mereka, yang menghibur kesepian mereka. Sebetulnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Disarikan dari kitab Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 567-570)
Selama berada di kuburnya, mereka menjalani hidup sesuai dengan apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya. Ada riwayat yang mengungkapkan bahwa ada orang di dalam kuburnya yang merasakan kenikmatan surga amat adem dan kuburnya lapang tiada berujung.
Baca Juga: Doa Tolak Bala Untuk Atasi Santet, Sihir Dan Buang Sial
Ada juga orang yang merasa bahwa kuburnya begitu sempit, dan malahan selalu menjepit tubuhnya, itu kitanya kita berdoa dan berziarah, Oke semoga Bermanfaat.