Manfaat, Cara Kerja, Konfigurasi, Contoh, Dan Pegertian SSH Menurut Para Ahli
Pengertian SSH (Secure Shell) Menurut Para Ahli
SSH yakni kependekan dari Secure Shell yang merupakan sebuah protokol jaringan yang memanfaatkan kriptografi untuk melaksanakan komunikasi data pada perangkat jaringan semoga lebih aman.
Dalam konsepnya penggunaan SSH ini harus didukung oleh server maupun perangkat atau komputer klien yang melaksanakan pertukaran data. Keduanya harus mempunyai SSH Server dari sisi komputer server dan SSH Klien untuk komputer akseptor (klien).
Banyak digunakan pada sistem operasi berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun Shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak kondusif lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya gampang untuk dicegat.
Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak kondusif mirip internet.
Apa itu ssh server ? SSH merupakan singkatan dari Secure Shell yang merupakan suatu aplikasi pengganti remote login,tak jauh berbeda dengan Rsh dan rlogin, dan merupakan suatu protocol jaringan,dengan adanya SSh ini kita sanggup menukarkan data melalui saluran yang kondusif antara dua perangkat jaringan.
Protocol jaringan ini sering digunakan pada SO Linux dan Protokol yang diciptakan oleh Tatu Ylönen, seorang peneliti di Helsinki University of Technology, Finlandia dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak kondusif lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya gampang untuk dicegat.
Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak kondusif mirip Internet.
Fungsi SSH Server: Menggantikan telnet, rlogin, ftp, dan rsh, salah satu fungsi utamanya yakni untuk menjamin keamanan dalam melaksanakan transmisi data pada suatu jaringan. Melakukan enkripsi terhadap data yang dikirim.
Protokol untuk pertukaran data dalam suatu jaringan. Otentifikasi, prosedur untuk memastikan pengirim dan akseptor yakni benar dan aman. Kerahasiaan, memastikan kerahasiaan data yang dikirim semoga hanya diketahui oleh akseptor dan pengirim.
Cara Kerja SSH Server Pada ketika suatu client mencoba mengakses suatu linux server melalui SSH. SH daemon yang berjalan baik pada linux server maupun SSH client telah mempunyai pasangan public/private key yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya.
Berikut Tahapan-tahapannya / Proses Kerja SSH : Client bind pada local port nomor besar dan melaksanakan koneksi ke port 22 pada server. Client dan server oke untuk memakai sesi SSH tertentu. Hal ini penting alasannya SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
Client meminta public key dan host key milik server. Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan digunakan (misalnya TripleDES atau IDEA). Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan mengenkripsinya memakai public key milik server.
Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya kembali ke client untuk verifikasi. Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam fatwa data terenkripsi dalam session key tersebut.
Sampai disini koneksi telah terbentuk, dan client sanggup selanjutnya bekerja secara interaktif pada server atau mentransfer file ke atau dari server. Sekian artikel mengenai SSH Server semoga bermanfaat dan semoga sanggup dimengerti.
Fungsi SSH
Fungsi SSH sanggup digunakan untuk menggantikan telnet, rlogin, ftp dan rsh, salah satu fungsi utamanya yakni untuk menjamin keamanan dalam melaksanakan transmisi data pada suatu jaringan. SSH banyak dimanfaatkan oleh banyak sekali network admin dibeberapa penggalan dunia untuk mengontrol web dan jenis jaringan lainnya mirip WAN.
Fungsi SSH ini sebetulnya yakni dibentuk untuk menggantikan protokol sebelumnya yang dianggap sangat rentan terhadap pencurian data melalui malware berbahaya. Protokol tersebut antara lain yakni rlogin, telnet dan protokol rsh.
Fungsi lain SSH yakni :
Manfaat memakai SSH
Manfaat memakai akun SSH yakni meningkatkan keamanan data pada komputer Anda ketika mengakses internet, alasannya dengan adanya Akun SSH sebagai mediator koneksi internet Anda, SSH akan menunjukkan enskripsi pada semua data yang terbaca, gres mengirimkannya ke server lain.
Selain sanggup melaksanakan enskripsi data, SSH juga mempunyai kemampuan melaksanakan Port Forwarding yang mana memungkinkan kita menerima manfaat sebagai berikut ini:
Melakukan koneksi aplikasi TCP (misalnya : webserver, mail server, FTP server) dengan lebih secure (aman)
Melakukan koneksi dengan membypass (melewati) firewall atau proxy setempat.
Manfaat kedua diatas itulah yang sering dicari oleh para pengguna Internet dan memanfaatkannya untuk kepentingan kanal internet. Dengan memakai Akun SSH Kita juga sanggup mengelola VPS untuk dijadikan hosting ataupun fungsionalitas yang lain.
Kegunaan SSH
SSH dirancang untuk menggantikan protokol telnet dan FTP. SSH merupakan produk serbaguna yang dirancang untuk melaksanakan banyak hal, yang kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host.
Dua hal penting SSH yakni console login (menggantikan telnet) dan secure filetransfer (menggantikan FTP), tetapi dengan SSH anda juga memperoleh kemampuan membentuk source tunnel untuk melewatkan HTTP,FTP,POP3, dan apapun lainnya melalui SSH tunel.
Public Key Cryptografi (Kriptografi Kunci Publik)
SSH memakai metode public-key cryptography untuk mengenkripsi komunikasi antara dua host, demikian pula untuk autentikasi pemakai. Dengan metode ini, kita akan memerlukan 2 buah kunci berbeda yang digunakan baik untuk melaksanakan enkripsi dan dekripsi.
Dua buah kunci tersebut masing-masing disebut public key (dipublikasikan ke publik/orang lain) dan private key (dirahasiakan/hanya pemiliknya yang tahu). Masing masing kunci di atas sanggup digunakan untuk melaksanakan enkripsi dan dekripsi.
Cara kerja SSH
Public/private key yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya.
Langkah-langkah koneksinya yakni sebagai berikut :
Langkah 1
Client bind pada local port nomor besar dan melaksanakan koneksi ke port 22 pada server.
Langkah 2
Client dan server oke untuk memakai sesi SSH tertentu. Hal ini penting alasannya SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
Langkah 3
Client meminta public key dan host key milik server.
Langkah 4
Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan digunakan (misalnya TripleDES atau IDEA).
Langkah 5
Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan mengenkripsinya memakai public key milik server.
Langkah 6
Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya kembali ke client untuk verifikasi.
Langkah 7
Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam fatwa data terenkripsi dalam session key tersebut. Sampai disini koneksi telah terbentuk, dan client sanggup selanjutnya bekerja secara interaktif pada server atau mentransfer file ke atau dari server.
Baca Juga: Cara Membedakan
Langkah ketujuh diatas sanggup dilaksanakan dengan banyak sekali cara (username/password, kerberos, RSA dan lain-lain).